KABARHARMONI | JAKARTA – Festival Nasional Kreatif 2025, yang mengusung tema “Bersinergi dalam Kekuatan Karya dan Prestasi”, berlangsung meriah di Aula GSG Kawasan DPR/ MPR RI, Senayan, Jakarta, Sabtu, 22 Februari 2025.
Acara yang diselenggarakan oleh JB Edukreatif Indonesia ini, tidak hanya menjadi ajang untuk mengapresiasi karya-karya kreatif, tetapi juga menjadi wadah penting bagi para pelaku dunia pendidikan dan literasi untuk berkumpul, berbagi pengalaman, serta, mempererat sinergi dalam menciptakan perubahan positif melalui literasi.
Menghargai Kontribusi Dunia Pendidikan dalam Literasi
Festival ini memiliki tujuan utama, untuk memberikan apresiasi kepada sekolah, kepala sekolah, guru, dan siswa, yang telah berhasil menerbitkan buku bersama dengan JB Edukreatif Indonesia.
Tidak hanya itu, acara ini juga bertujuan untuk mempertemukan berbagai tokoh, penggiat literasi, dan praktisi pendidikan, guna berbagi cerita, pengalaman, serta, pengetahuan seputar tantangan dan kemajuan literasi di Indonesia.
Dengan menghadirkan berbagai narasumber, festival ini diharapkan mampu memperluas wawasan keilmuan dan praktis yang relevan dengan situasi serta tantangan pendidikan masa kini.
Acara dibuka dengan serangkaian pertunjukan seni yang luar biasa, termasuk, puisi, teatrikal, musikalisasi puisi, pantomim, dan tari-tarian yang memukau para hadirin.
Penampilan seni ini tidak hanya menambah keindahan acara, tetapi juga menggugah semangat semua pihak yang hadir untuk terus berkarya dan berkolaborasi dalam dunia literasi.
Sambutan dari Para Tokoh Penting
Setelah pembukaan yang meriah, acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari para tokoh penting yang turut memberikan dukungan terhadap acara ini.
Herman Syahara, Ketua Pelaksana acara, menyampaikan harapan, agar Festival Nasional Kreatif 2025 dapat menjadi pemicu semangat untuk terus meningkatkan kualitas literasi di Indonesia.
“Literasi adalah kunci untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia di Indonesia. Melalui festival ini, kami berharap dapat membangun kolaborasi yang lebih kuat antar pelaku pendidikan dan literasi di seluruh Indonesia,” ujar Herman.
Sambutan lainnya, Yulianti SE., M.Si., pendiri JB Edukreatif Indonesia, menjelaskan, pentingnya penerbitan buku sebagai bentuk nyata kontribusi dunia pendidikan dalam meningkatkan kualitas literasi.
“Kami sangat bangga bisa bekerja sama dengan berbagai sekolah, kepala sekolah, guru, dan siswa, dalam menerbitkan buku bersama. Ini adalah bukti nyata, bahwa, literasi dapat menjadi alat yang sangat kuat dalam memperkaya pengetahuan dan wawasan anak bangsa,” ungkap Yulianti.
Dalam sambutannya, Hafidz Muksin S.Sos., M.Si. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek RI, menekankan, bahwa, literasi bukan hanya tentang kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga tentang bagaimana membangun masyarakat yang cerdas, kritis, dan mampu mengolah informasi dengan bijak.
“Kita harus bersinergi untuk memperbaiki kualitas literasi di Indonesia, agar anak-anak Indonesia dapat lebih siap menghadapi era global yang semakin penuh tantangan,” kata Hafidz.
Sambutan dan pembukaan resmi acara oleh Ibu Dr. Sastri Sunarti Sweeney, Kepala Pusat Riset Manuskrip dan Tradisi Lisan BRIN, yang juga turut membacakan puisi pembuka.
Puisi tersebut menggambarkan pentingnya melestarikan budaya literasi dan tradisi lisan sebagai bagian dari kekayaan intelektual bangsa.
Bedah Buku “Membangun dan Pemberdayaan Perempuan”
Salah satu momen yang sangat dinanti dalam Festival Nasional Kreatif 2025, adalah, sesi bedah buku oleh Dr. Nurhaeni Sikki, S.A.P., M.A.P., dalam bukunya yang berjudul “Membangun dan Pemberdayaan Perempuan”.
Dalam sesi ini, Nurhaeni, membagikan wawasan mendalam tentang bagaimana pemberdayaan perempuan dapat berjalan berkelanjutan di era digital.
Nurhaeni, menyampaikan, bahwa, pemberdayaan perempuan harus dilakukan dengan pendekatan holistik yang meliputi literasi digital, kesetaraan gender, serta, perlindungan hukum yang memadai.
“Kita tidak bisa hanya fokus pada satu aspek. Pemberdayaan perempuan harus melibatkan banyak sektor, mulai dari pendidikan, pelatihan, hingga, hak-hak dasar perempuan, seperti, kesehatan, pekerjaan, dan partisipasi politik,” ujar Nurhaeni.
Dalam buku tersebut, Nurhaeni, mengupas, topik-topik penting, seperti, kesetaraan gender, etika, pengendalian diri, karir perempuan, dan pemberdayaan perempuan dalam dunia digital dan teknologi.
Nurhaeni, juga menyoroti bagaimana perempuan harus diberikan akses yang lebih besar untuk berpartisipasi dalam industri teknologi, pendidikan, serta, pengambilan keputusan politik dan sosial.
Nurhaeni, menekankan, bahwa, pemberdayaan perempuan bukan hanya soal memberikan kesempatan, tetapi juga memberikan perlindungan yang dapat memastikan bahwa hak-hak perempuan terlindungi dengan baik.
Menutup sesi bedah buku, Nurhaeni membagikan buku yang ditulisnya, kepada para peserta, serta, pemberian merchandise dari Universitas Sangga Buana (USB) YPKP (Yayasan Pendidikan Keuangan dan Perbankan) Bandung, sebagai bentuk apresiasi terhadap dukungan USB YPKP dalam gerakan literasi ini.
Penganugerahan Prestasi dan Inspirasi dari Tokoh Literasi
Setelah sesi bedah buku, acara dilanjutkan dengan penganugerahan prestasi kepada kepala sekolah, guru, siswa, serta, pegiat literasi, yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam mengembangkan literasi di Indonesia.
Penghargaan ini, menjadi simbol apresiasi terhadap kerja keras mereka dalam menciptakan budaya literasi yang lebih baik di sekolah-sekolah dan masyarakat.
Penganugerahan ini, juga merupakan bentuk pengakuan terhadap mereka yang telah berjuang keras dalam menghadapi tantangan literasi, serta, terus berinovasi untuk memastikan bahwa literasi tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga menjadi kekuatan untuk menciptakan perubahan sosial yang lebih besar.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penampilan spesial dari artis dan aktris Olivia Zallianty, yang membacakan puisi dengan penuh perasaan dan menginspirasi semua hadirin untuk lebih menghargai seni dan sastra sebagai bagian dari literasi.
Penampilan puisi ini disambut meriah oleh para peserta, yang terpesona dengan keindahan kata-kata yang disampaikan.
Talkshow Inspiratif dan Peran Penting Kolaborasi
Sesi talkshow menjadi acara penutup yang tak kalah menarik.
Talkshow, menghadirkan Duta Besar Ecuador, Luis Arrelano Jibaja, yang berbagi wawasan tentang pentingnya hubungan internasional dalam memperkuat literasi global.
Selain itu, Dr. Sunu Wasono, M.Hum., serta, Bara Pattyaradja, seorang tokoh sastra dan literasi, turut berbagi pandangan, tentang, bagaimana literasi dapat menjadi alat untuk memperkuat identitas bangsa dan meningkatkan daya saing Indonesia di dunia internasional.
Bara Pattyaradja, memukau para peserta, dengan membacakan puisi spektakuler yang menggugah semangat seluruh hadirin.
Puisi tersebut tidak hanya berbicara tentang kekuatan kata-kata, tetapi juga tentang bagaimana literasi dapat menjadi agen perubahan dalam masyarakat.
Menumbuhkan Kolaborasi untuk Peningkatan Literasi di Indonesia
Festival Nasional Kreatif 2025, membuktikan, bahwa, dengan bersinergi dalam kekuatan karya dan prestasi, Indonesia dapat menciptakan perubahan besar di bidang literasi,
Melalui kolaborasi antara pemerintah, dunia pendidikan, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, diharapkan, dapat mempercepat peningkatan literasi di Indonesia, sehingga, menciptakan generasi yang lebih cerdas, kreatif, dan siap menghadapi tantangan global.
Acara ini, juga mengingatkan akan pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik, di mana, literasi menjadi salah satu kunci utama untuk membuka berbagai peluang di era digital yang semakin berkembang pesat.
Semoga, semangat Festival Nasional Kreatif 2025, dapat terus menginspirasi dan memberikan kontribusi bagi kemajuan literasi di Indonesia. *Red
Komentar