KABARHARMONI | BANDUNG, – Gang-gang sempit yang dulunya kumuh di wilayah Rukun Warga (RW) 02, Kelurahan Gempolsari, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, kini telah berubah menjadi ruang publik yang bersih, sehat, dan penuh nilai seni.
Lorong-lorong yang semula hanya berfungsi sebagai akses darurat atau jalur sirkulasi udara, kini dimanfaatkan dengan lebih maksimal oleh warga setempat.
Inisiatif berawal dari gagasan kreatif Andi Abdulqodir dan istrinya, Arum Kartikaningbudi.
Andi, sebelum menjabat sebagai Ketua RW. 02, bersama Arum, mendirikan Komunitas Karasa, sebuah wadah bagi anak muda untuk berkarya di wilayah RW. 02 Gempolsari.
Terpilihnya Andi sebagai Ketua RW. 02 pada pertengahan 2024, mereka semakin gencar melaksanakan program revitalisasi kawasan tempat tinggal mereka.
Andi mengungkapkan, “Brandgang ini kami jadikan ruang bagi pemuda untuk mengembangkan wawasan kreatif dengan turun langsung ke masyarakat. Kami memanfaatkan kreativitas anak muda agar dapat diaplikasikan secara nyata.”
Empat lorong utama di RW. 02 telah diintervensi dan kini bertransformasi menjadi lebih bersih, sehat, serta memiliki nilai estetika.
Lorong pertama, Kebun Rukun Asih, kini berfungsi sebagai kebun bersama, dimana, warga menanam bumbu dapur dan tanaman obat.
Kedua, ada Lorong Komunitas, yang menjadi tempat anak muda dan warga berkumpul, serta menggelar berbagai kegiatan seni dan budaya.
Lorong Perdamaian menjadi lorong pertama yang dipugar dan direnovasi agar lebih nyaman, sedangkan, Lorong Perjalanan Air, berfokus pada edukasi lingkungan, khususnya terkait pemanfaatan air dan sanitasi, yang merupakan hasil kolaborasi dengan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung.
Sejak dimulai, total sebanyak 22 pintu brandgang di kawasan RW. 02 telah disulap menjadi medium berkesenian.
Dari 22 pintu tersebut, 17 dihiasi mural bertema SDGs, sementara, lima pintu lainnya dihiasi konsep lomba antar RT.
Keindahan dan kreativitas yang tercipta ini membangkitkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar.
Arum, mengatakan, Kami tidak hanya membuat gang-gang ini lebih indah, tetapi juga memastikan bahwa setiap ruang yang ada memiliki manfaat nyata bagi warga.
Andi, menjelaskan, bahwa, proses perubahan ini dilakukan secara terbuka, kami mengerjakan semua ini secara terbuka.
Setiap ada kegiatan, warga yang melihat langsung menjadi penasaran dan akhirnya ikut berpartisipasi.
Pendekatan ini tidak hanya melibatkan anak muda, tetapi juga menggandeng komunitas dan mahasiswa yang tertarik dengan konsep urban design berbasis partisipasi warga.
Inovasi ini membuktikan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari tingkat komunitas.
“Setiap RW punya potensi. Menurut kami, pendidikan kreatif di level RW itu penting. Kenapa kami pilih anak muda? Karena mereka bisa menjadi jembatan, baik bagi generasi yang lebih muda maupun generasi yang lebih senior,” jelas Andi.
Arum, menekankan pentingnya keterbukaan pengurus RW terhadap ide dan gagasan anak muda.
“Coba bapak ibu RW lebih terbuka terhadap anak muda. Beri mereka ruang untuk berekspresi. Tidak apa-apa jika mereka gagal dulu, tetapi setidaknya mereka merasa dihargai dan diakui,” ujar Arum.
Perubahan yang terjadi di RW. 02 Gempolsari ini baru saja dimulai.
“Memang harus pelan-pelan dan kita-nya harus aktif. Disini, kami berbenah banyak hal. Enggak hanya ngurus brandgang saja. Namun digitalisasi data penduduk, upaya intervensi pengolahan sampah, dan masih banyak lagi,” kata Andi.
Proses sosialisasi juga dilakukan dengan pendekatan personal.
“Kita sosialisasi door to door, di sini ada 414 KK. Kita samperin satu per satu,” tambah Andi yang juga aktif di sejumlah kegiatan seni di Kota Bandung.
Sebagai informasi, pada hari Sabtu, 1 Februari 2025, mereka meluncurkan brandgang volume kelima dengan tema air dan sanitasi, hasil kolaborasi dengan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung.
Untuk mengikuti perkembangan dan agenda peluncuran, Anda dapat memantau Instagram @karasa.bdg dan @rw02.bdg, atau langsung mengunjungi wilayah RW. 02 Gempolsari.
Dengan semangat gotong royong dan kreativitas, RW. 02 Gempolsari telah membuktikan bahwa perubahan dapat dimulai dari lorong-lorong kecil di sekitar kita. *Red
Komentar