Kota Bandung Akan Perkuat Pengelolaan Sampah di HPSN 2025

KABARHARMONI | BANDUNG, – Pemerintah Kota Bandung semakin memperkuat strategi dalam menangani permasalahan sampah seiring dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025, yang mengusung tema “Kolaborasi untuk Indonesia Bersih”.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menekankan, bahwa, masalah sampah menjadi prioritas utama dalam kepemimpinan Farhan-Erwin, dengan mengimplementasikan tiga pendekatan, penanganan, pengendalian, dan penormalan.

Di samping itu, terdapat sekitar 135 titik kumpul sampah liar yang menjadi perhatian utama pemerintah, dengan 400 ton dari 1.500 ton sampah harian masih belum terkelola.

Pemkot juga akan mengoptimalkan program seperti maggotisasi dan bank sampah, serta, mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengelolaan sampah.

Saat ini, 149 dari 151 kelurahan di Kota Bandung sudah memiliki rumah maggot, dan total akan ada enam TPST beroperasi pada tahun 2026.

Dudi Prayudi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, memastikan, semua upaya ini bertujuan untuk membuat Bandung semakin bersih dan bebas dari masalah sampah.

Strategi Pemkot Bandung Dalam Pengelolaan Sampah di Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2025, menjadi momentum untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah di Kota Bandung.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan, bahwa, persoalan sampah menjadi prioritas utama dalam kepemimpinan Farhan-Erwin.

Tiga Pendekatan Utama

Untuk mengatasi persoalan ini, Pemkot Bandung menerapkan tiga pendekatan utama, antara lain, penanganan, pengendalian, dan penormalan.

Saat ini, terdapat sekitar 135 titik kumpul sampah liar yang menjadi perhatian utama pemerintah.

“Kami berupaya mengidentifikasi titik-titik ini, dan memastikan sampah di sana diangkut ke TPST untuk dimusnahkan. Dari sekitar 1.500 ton sampah yang dihasilkan setiap hari, masih ada sekitar 400 ton yang belum dapat diselesaikan. Kami berkomitmen untuk menuntaskan jumlah ini melalui berbagai upaya,” ujar Erwin, di The Hallway Space, Pasar Kosambi, Sabtu, 22 Februari 2025.

Program Pengelolaan Sampah yang Dijalankan

Menurut Erwin, sejumlah program yang telah berjalan, seperti, maggotisasi, bank sampah, dan Kang Pisman, akan terus diperkuat.

Teknologi pengolahan sampah, seperti, Wisanggeni, Motah, dan Pyrolisis, juga akan dioptimalkan.

“Kebersihan adalah sebagian dari iman. Mari kita lakukan pengelolaan sampah dengan baik dan niatkan sebagai bagian dari ibadah kita,” pesan Erwin, sekaligus mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif.

Kegiatan Melibatkan Komunitas                                      

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi, menyampaikan, bahwa, kegiatan ini melibatkan 108 peserta, termasuk, anak-anak dari komunitas Bocil (Bocah Cilik Cinta Lingkungan).

Hasil penimbangan sampah yang dipilah oleh para peserta:

Sampah organik: 50 kg
Sampah anorganik: 15,2 kg
Sampah residu: 33 kg

Dudi, menjelaskan, bahwa, sampah organik yang telah dipilah akan diolah melalui rumah maggot, dan komposter.

“Jika masih ada kelebihan, sampah akan disetorkan ke rumah maggot di dekat Pasar Kosambi,” ujar Erwin.

Pembangunan Rumah Maggot

Erwin, menambahkan, saat ini, 149 dari 151 kelurahan di Kota Bandung sudah memiliki rumah maggot.

Setiap rumah maggot dapat mengolah hingga 1 ton sampah organik per hari.

Sampah anorganik akan disalurkan ke bank sampah, yang terdiri dari Bank Sampah Induk, serta, sekitar 700 bank sampah unit yang tersebar di sekolah dan lingkungan pemerintahan.

Pengelolaan TPST yang Efisien

Saat ini, Kota Bandung memiliki empat TPST yang beroperasi, yaitu, TPST Nyengseret, TPST Tegalega, TPST Babakan Siliwangi, dan TPST Batununggal.

Dalam waktu dekat, TPST Cicukang Holis, akan mulai beroperasi pada April 2025, disusul, TPST Gedebage pada November 2025.

Dengan demikian, pada awal 2026, Kota Bandung akan memiliki enam TPST yang berfungsi optimal.

“Jika semua TPST ini beroperasi dengan baik, maka, sekitar 500 ton sampah per hari dapat dimusnahkan,” ucap Dudi.

Rencana Pemusnahan Sampah

Selain itu, Dudi, juga menyampaikan, bahwa, ada 15 lokasi TPS yang sedang dikaji untuk pemusnahan sampah melalui metode pembakaran termal.

Hasil dari proses ini, akan berupa abu yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku batako, atau, media tanam.

“Kami akan segera melaporkan hasil dari berbagai upaya ini demi memastikan Kota Bandung semakin bersih dan bebas dari permasalahan sampah,” kata Dudi.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Pemerintah Kota Bandung, berkomitmen, untuk menghadapi tantangan pengelolaan sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih bagi warganya. *Red

Komentar