KABARHARMONI | BANDUNG, – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah mempersiapkan pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sebagai langkah strategis untuk memperkuat mitigasi bencana.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan, bahwa, BPBD akan segera diresmikan guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
Saat ini, Pemkot Bandung masih menghitung kebutuhan personel dan anggaran, agar badan tersebut dapat beroperasi secara efektif, dengan harapan dapat dimasukkan dalam perubahan APBD tahun ini.
Mengingat Bandung memiliki berbagai titik rawan bencana, seperti, banjir dan longsor, pemetaan potensi bencana telah dilakukan, termasuk, analisis dampaknya terhadap daerah sekitarnya.
Selain itu, Pemkot Bandung juga sedang mengembangkan sistem intel kebencanaan dari hulu ke hilir, untuk memberikan informasi dini mengenai potensi bencana, sehingga, tindakan mitigasi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien.
Upaya ini menunjukkan pentingnya koordinasi dengan masyarakat, karena, partisipasi warga sangat krusial dalam proses mitigasi bencana.
Pembentukan BPBD untuk memperkuat Mitigasi Bencana, dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam yang dapat terjadi kapan saja.
Tahap Finalisasi BPBD
Farhan, memastikan, BPBD Kota Bandung sedang dalam tahap finalisasi, kini, Pemkot tengah menghitung kebutuhan personel dan anggaran, agar badan tersebut dapat beroperasi dengan optimal.
Farhan, berharap, BPBD dapat segera diresmikan, dan masuk dalam perubahan APBD tahun ini.
Langkah ini sangat krusial untuk membangun struktur yang mampu merespon bencana dengan cepat dan efektif.
Mengenali Titik Rawan Bencana
Pembentukan BPBD ini sangat diperlukan mengingat Bandung memiliki berbagai titik rawan bencana.
Farhan, menjelaskan, Pemkot Bandung telah memetakan potensi bencana di hulu maupun di hilir, contohnya, jika terjadi banjir bandang di Lembang, daerah Bandung Utara dan Bandung Barat, akan terkena dampaknya.
Selain itu, banjir dari Citarum yang meluap juga dapat meluas hingga Cibaduyut dan Cipamokolan.
Pemetaan ini penting untuk memahami risiko yang dihadapi oleh masyarakat.
Sistem Intel Kebencanaan yang Proaktif
Dalam upaya meningkatkan kewaspadaan masyarakat, Pemkot Bandung sedang mengembangkan sistem intel kebencanaan.
Sistem ini akan memberikan informasi dini mengenai potensi bencana dari hulu ke hilir.
“Dengan sistem ini, langkah-langkah mitigasi, seperti, evakuasi dini dan penutupan akses jalan, bisa dilakukan lebih cepat,” jelas Farhan.
Harapannya, langkah-langkah proaktif ini dapat mengurangi dampak bencana yang lebih besar.
Pentingnya Koordinasi dengan Masyarakat
Farhan menegaskan, Kami ingin membangun sistem yang responsif, di mana masyarakat juga bagian dari solusi dalam menghadapi bencana, oleh karena itu, Pemkot Bandung berupaya memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat.
“Partisipasi warga sangat penting dalam proses mitigasi bencana. Kesadaran dan preparedness dari setiap individu akan meningkatkan keselamatan bersama,” tegas Farhan.
Menuju Bandung yang Lebih Siap
Dengan langkah-langkah konkret ini, Pemkot Bandung menunjukkan komitmennya untuk menghadapi tantangan bencana alam.
Pembentukan BPBD, pemetaan potensi bencana, dan pengembangan sistem intel kebencanaan, adalah, bagian dari strategi untuk melindungi masyarakat.
Ke depannya, melalui kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, Kota Bandung diharapkan dapat menjadi kota yang lebih siap dan tangguh dalam menghadapi bencana. *Red
Komentar