Upaya Penanggulangan HIV/AIDS di Kota Bandung Menuju Tiga Nol Hingga 2030

KABARHARMONI | BANDUNG, – HIV/AIDS terus menjadi tantangan serius di seluruh dunia, termasuk, di Kota Bandung.

Untuk menanggulanginya, pemerintah menargetkan pencapaian tujuan Three Zero hingga tahun 2030, yaitu, zero infeksi HIV baru, zero kematian akibat AIDS, dan zero stigma serta diskriminasi.

Dalam acara Spiritual Building untuk Komunitas dan Penggiat HIV/AIDS, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menekankan, pentingnya komitmen bersama dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS melalui strategi yang mencakup edukasi, deteksi dini, akses pengobatan, serta, pendampingan bagi orang dengan HIV (Odhiv).

“Tantangan terbesar bukan hanya medis, tetapi juga stigma sosial yang harus kita hadapi bersama,” ungkap Farhan, seraya mengajak semua pihak untuk berkolaborasi demi mewujudkan Kota Bandung yang sehat dan inklusif.

Dalam acara Spiritual Building untuk Komunitas dan Penggiat HIV/AIDS, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan pentingnya komitmen kolektif dalam mencapai tujuan tersebut.

Komitmen Bersama dalam Pencegahan

“Untuk mencapai tujuan tersebut, kita harus sama-sama berkomitmen dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dengan strategi STOP (suluh, temukan, obati, dan pertahankan),” jelas Farhan, pada kegiatan di Aula Masjid Agung Al Ukhuwah, Kamis, 6 Maret 2025.

Dikatakan oleh Farhan, bahwa, strategi ini mencakup berbagai aspek penting.

Farhan, menambahkan, eduaksi kepada masyarakat menjadi langkah awal yang krusial, serta, deteksi dini bagi yang berisiko, akses pengobatan yang mudah dan berkelanjutan, dan pendampingan kepada orang dengan HIV (Odhiv) menjadi bagian dari strategi yang disusun.

“Tantangan terbesar dalam upaya ini bukan hanya dari sisi medis, tetapi juga dari stigma dan diskriminasi yang masih melekat di masyarakat,” ungkap Farhan.

Kesatuan Fisik, Mental, dan Spiritual

Farhan, menekankan, bahwa, penanggulangan HIV/AIDS memerlukan pendekatan komprehensif.

“Dibutuhkan sebuah kesatuan, antara fisik, mental, dan spiritual,” jelas Farhan.

Dengan menggabungkan pengobatan medis dan kekuatan spiritual, diharapkan, dapat membantu meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap Odhiv.

Farhan, optimis, bahwa, dengan peran aktif dan kolaborasi semua pihak, tujuan Three Zero di Kota Bandung dapat tercapai.

“Mari kita bersama wujudkan Kota Bandung yang sehat, inklusif, dan penuh kepedulian,” tutur Farhan, mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif.

Data dan Tantangan

Ketua Panitia Spiritual Building untuk Komunitas dan Penggiat HIV/AIDS, Maya, memberikan informasi penting.

Maya, menjelaskan, Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bandung, sejak tahun 1991 hingga Januari 2025, jumlah kasus HIV/AIDS di Kota Bandung secara kumulatif telah mencapai 9.784 orang.

Dari jumlah tersebut, tambah Maya, hanya 6.370 Odhiv atau sekitar 65% yang patuh menjalani pengobatan.

“Ini menunjukkan, bahwa, masih ada tantangan besar dalam memastikan setiap Odhiv mendapatkan akses pengobatan dan dukungan sosial yang memadai,” jelas Maya.

Tema Acara: Satukan Hati, Kuatkan Diri

Kegiatan ini mengusung tema “Satukan Hati, Kuatkan Diri, Bersama Tebar Cinta”.

Tema ini mengingatkan kita, bahwa, meskipun jalan yang kita tempuh penuh tantangan, kita tidak pernah benar-benar sendiri.

“Ketika bersatu dengan hati yang penuh semangat dan saling mendukung, kita akan menemukan kekuatan yang jauh lebih besar dari yang dibayangkan,” ucap Maya, mengajak semua elemen masyarakat untuk saling mendukung dalam perjuangan melawan HIV/AIDS.

Dengan semangat kolaborasi dan kesadaran kolektif, diharapkan, Kota Bandung dapat mencapai target Three Zero, dan membangun masyarakat yang lebih sehat serta bebas dari stigma. *Red

Komentar