Pemkot Bandung Gelorakan Bentuk RW Kawasan Bebas Sampah

KABARHARMONI | BANDUNG, – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melakukan akselerasi upaya pengelolaan sampah dengan fokus utama pada penanganan tumpukan sampah di Flyover Ciroyom.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menekankan, perlunya tanggung jawab masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah pembuangan sampah sembarangan.

Sebagai langkah strategis, Pemkot Bandung berencana membentuk 700 RW Kawasan Bebas Sampah (KBS), yang diharapkan mampu mengolah minimal 30% dari total sampah yang dihasilkan.

Kesadaran masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan program ini, agar pengelolaan sampah di Kota Bandung dapat teratasi secara efektif.

Akselerasi Pengelolaan Sampah di Kota Bandung

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengintensifkan upaya pengelolaan sampah untuk meningkatkan kebersihan di seluruh wilayah.

Salah satu titik fokus utama, adalah, Flyover Ciroyom, yang saat ini menjadi sorotan, karena, akumulasi tumpukan sampah yang mengganggu.

Tanggung Jawab Bersama Masyarakat

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan, pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan area ini.

“Kami sudah berupaya membersihkan, tapi kalau masih ada yang membuang sampah sembarangan, masalah ini akan terus berulang. Saya akan berbicara dengan pihak kewilayahan untuk mencari solusi terbaik,” kata Farhan, dalam pernyataannya saat di Balai Kota Bandung.

Dengan pernyataan tersebut, Farhan, menekankan, bahwa, kesadaran masyarakat menjadi faktor kunci dalam keberhasilan pengelolaan sampah.

Partisipasi aktif dari warga sangat diharapkan, untuk mencegah masalah sampah yang lebih besar.

Pembentukan RW Kawasan Bebas Sampah (KBS)

Sebagai bagian dari strategi pengelolaan, Pemkot Bandung berencana membentuk 700 RW Kawasan Bebas Sampah (KBS).

Inisiatif ini bertujuan agar setiap kawasan dapat mengolah minimal 30% dari total sampah yang dihasilkan.

“KBS ini minimal harus mengolah 30% sampah yang masuk. Saat ini kita masih mengejar target itu,” jelas Farhan.

Langkah ini, diharapkan, dapat mengurangi volume sampah secara signifikan, sekaligus, memberikan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sampah di lingkungannya.

Target Pengelolaan yang Terencana

Dari total sampah yang dihasilkan, Pemkot Bandung merencanakan sistem pengelolaan yang terstruktur.

Sebanyak 25% dari sampah akan dimusnahkan, 25% akan diolah kembali, dan sisanya 50% akan dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Langkah ini, diharapkan, dapat mengurangi ketergantungan pada TPA, serta, mempercepat penerapan sistem pengolahan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan.

Inovasi dengan Mobil Pacman

Untuk mendukung pengelolaan sampah, Pemkot Bandung telah meluncurkan Mobil Pacman.

Mobil Pacman akan berfungsi mengangkut sampah yang berserakan di jalan-jalan kota.

Dengan adanya inovasi ini, diharapkan, penanganan sampah di area perkotaan dapat berlangsung lebih efektif.

Membangun Kesadaran dan Aksi Bersama

Farhan, menekankan, bahwa, kesadaran masyarakat adalah kunci keberhasilan program pengelolaan sampah.

“Kami butuh peran serta warga. Kalau masyarakat aktif memilah sampah dan tidak membuang sembarangan, persoalan sampah di Bandung bisa teratasi lebih cepat,” ungkap Farhan.

Dengan demikian, perlunya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat vital, untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat di Kota Bandung.

Upaya pengelolaan sampah yang sinergis ini, diharapkan, dapat membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi kota, serta, meningkatkan kualitas hidup masyarakat. *Red

Komentar