Guru Pendidikan Al Quran di Bandung Siap Berkontribusi dalam Pemberantasan Buta Huruf Al Quran

KABARHARMONI | BANDUNG, – Sebanyak 2.600 guru Pendidikan Al-Qur’an (PQ) di Kota Bandung mengukuhkan komitmennya untuk mendukung program pemberantasan buta huruf Al-Qur’an.

Pemerintah Kota Bandung meluncurkan inisiatif ini melalui Gerakan Utama Mengaji. Dalam acara Silaturahmi Akbar Guru Pendidikan Al-Qur’an se-Kota Bandung Tahun 2025. Di Masjid Al-Ukhuwah, pada Kamis, 10 April 2025.

Apresiasi dari Pihak Pemerintah

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandung, Abdurrahim, hadir dalam pertemuan tersebut. Dan Ketua Dewan Pengurus Daerah Forum Komunikasi Pendidikan Al-Qur’an (FKPQ) Kota Bandung, Rida Rosida. Erwin memberikan apresiasi tinggi kepada para guru ngaji. Dia menyebut mereka ‘sebagai orang-orang terbaik yang dirindukan surga.’

“Program unggulan Bandung Utama, termasuk Gerakan Utama Mengaji, bertujuan memberantas buta huruf Al-Qur’an. Para guru ngaji merupakan ujung tombak dalam membangun masyarakat yang lebih agamis,” ungkap Erwin.

Baca Juga: Pemkot Bandung Dukung Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur’an Melalui Metode Alghani

Program Penunjang Lainnya

Selain pemberantasan buta huruf Al-Qur’an, Pemkot Bandung juga memiliki rencana untuk mendirikan Rumah Tahfidz dan Rumah Tahsin.

Erwin menyatakan bahwa mereka telah melaksanakan kegiatan pengajian di kelurahan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.

Ia menegaskan bahwa tujuan dari berbagai program tersebut adalah untuk mengubah akhlak dan meningkatkan ibadah masyarakat. Terutama pada anak-anak di Kota Bandung.

Erwin juga meminta partisipasi aktif dari seluruh guru ngaji untuk menyukseskan program-program yang telah diinisiasi.Dukungan ini sangat penting agar kita dapat mencapai hasil yang diharapkan.

Baca Juga: Program Pemberantasan Buta Huruf Al Quran di Kelurahan Merdeka: Sebuah Langkah Positif untuk Masyarakat

Sinergi dengan Kemenag dan Komunitas

Kepala Kantor Kemenag Kota Bandung, Abdurrahim, menyatakan komitmennya untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai organisasi masyarakat serta lembaga.

“Kami siap mengawal dan mendukung penuh program dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Ini adalah bagian dari tugas kami untuk membangun masyarakat yang agamis,” kata Abdurrahim.

Baca Juga: Peran Strategis Ulama dalam Masyarakat Bandung

Peran Forum Komunikasi Pendidikan Al-Qur’an

Ketua FKPQ, Rida Rosida, menjelaskan bahwa saat ini terdapat 720 lembaga pendidikan Al-Qur’an di Kota Bandung. Dengan lebih dari 18.000 santri aktif.

Rida menggarisbawahi peran penting para guru ngaji yang tergabung dalam FKPQ sebagai garda terdepan dalam mencetak generasi Qur’ani sejak dini.

“Kami hadir untuk berjuang dan membimbing anak-anak usia 4-6 tahun serta SD kelas 1-2. Untuk dapat membaca dan menulis Al-Qur’an dengan baik,” tutur Rida.

Ia menegaskan kesiapan FKPQ dalam mendukung seluruh program pemberantasan buta huruf Al-Qur’an yang digagas oleh Pemkot Bandung.

Dengan komitmen ini, kita berharap Kota Bandung menjadi contoh dalam Pendidikan Al-Qur’an. Serta membentuk masyarakat yang lebih berakhlak dan religius.  *Red

Komentar