KABARHARMONI | BANDUNG, – Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, melakukan tinjauan ke beberapa titik yang mengalami dampak banjir di Kecamatan Panyileukan dan Cinambo pada Senin, 7 April 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Erwin menekankan komitmen Pemerintah Kota Bandung dalam menangani masalah banjir secara menyeluruh, yang fokus utamanya adalah pemilihan sempadan sungai dan perbaikan sistem drainase.
Lokasi Terdampak dan Penemuan Penting
Erwin mengunjungi sejumlah lokasi, termasuk Kelurahan Mekar Mulya RW 01 (Jalan Mekar Arum dan Jalan Mekar Asih), RW 04 (Jalan Pamekar Timur 21), Kelurahan Cipadung Kulon (Jalan Sindangsari RT 01 RW 11), dan Kelurahan Sukamulya (Jalan Sandang No. 6 RW 04 dan RW 03).
Saat meninjau, ia mengungkapkan bahwa salah satu penyebab utama banjir adalah banyaknya bangunan yang berdiri di atas saluran air atau anak sungai. Setidaknya terdapat 87 bangunan yang melanggar ketentuan.
“Ini hak masyarakat yang digunakan untuk pribadi, tentu tidak benar. Kami akan undang warga untuk berdialog, mencari solusi bersama. Bila perlu, bangunan yang menghalangi aliran air akan kami bongkar,” tegas Erwin.
Baca Juga: Komitmen Wali Kota Bandung untuk Penertiban Bangunan di Sempadan Sungai
Solusi Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Dalam upaya mengatasi banjir yang sering terjadi di wilayah Panyileukan dan Cinambo, Erwin menjelaskan bahwa penanganan akan dilakukan secara bertahap.
Untuk tindakan jangka pendek, Pemkot Bandung berencana menertibkan bangunan-bangunan yang berdiri di atas saluran air dan anak sungai. Karena bangunan tersebut menjadi penyebab utama tersumbatnya aliran air yang berakibat pada genangan dan banjir.
Penertiban dilakukan dengan pendekatan dialog dengan warga, mengutamakan musyawarah agar semua pihak dapat menerima solusi yang ditawarkan.
Selain itu, pemerintah juga akan menyediakan pompa air di titik-titik rawan banjir serta melakukan pengerukan saluran air yang mengalami pendangkalan.
Baca Juga: Anggota DPRD Kota Bandung Apresiasi Kolam Retensi Pasar Gedebage, Ini Tanggapan Mereka!
Erwin mengimbau warga untuk tidak menutup saluran depan rumah dengan cor permanen agar aliran air tetap optimal.
Bantuan juga akan diberikan kepada warga terdampak berupa kebutuhan pokok seperti makanan, kasur, serta perlengkapan lainnya.
Pemkot Bandung akan menempatkan mesin-mesin penyedot air di area genangan sebagai langkah cepat saat banjir terjadi.
Untuk jangka panjang, Pemkot Bandung sedang menyusun blueprint drainase kota sebagai panduan penataan sistem air secara menyeluruh.
Program ini meliputi pelebaran dan pendalaman gorong-gorong, pembangunan kolam retensi di area rawan banjir. Serta normalisasi sungai yang alirannya terganggu oleh bangunan liar.
Baca Juga: Solusi Jangka Panjang Atasi Banjir di Bandung, Perlu ‘Blueprint’ Kebijakan Pengelolaan Air
Kolaborasi dan Edukasi Masyarakat
Erwin juga meminta dukungan aparat kewilayahan, Camat, Lurah, serta ketua RW. Untuk aktif mengedukasi warga tentang pentingnya menjaga fungsi saluran air.
“Kami hadir untuk berdialog, bukan hanya menertibkan. Mari kita sinergikan antara pemerintah dan masyarakat untuk Bandung yang lebih tangguh menghadapi banjir,” kata Erwin.
Tinjauan ini juga dihadiri oleh Camat Cinambo, Camat Panyileukan. Serta perwakilan dari Dinas Kesehatan, DSDABM, Dinas Sosial, dan forum RW setempat.
Dalam penutupan, Erwin berharap agar warga tetap sabar dan bersama-sama menjaga lingkungan.
“Banjir ini tidak bisa selesai seketika, tapi insyaallah, dengan kolaborasi, kita bisa mengurangi bahkan mencegah banjir kembali terjadi,” ungkap Erwin. *Red
Komentar