Meningkatkan Toleransi Beragama di Kota Bandung untuk Kesejahteraan Bersama

KABARHARMONI | BANDUNG, – Pemerintah Kota Bandung berkomitmen untuk memperkuat nilai-nilai toleransi beragama sebagai upaya menyejahterakan warganya.

Mengacu pada Misi 05 Bandung Utama, Pemkot bertujuan membentuk karakter warga yang agamis, moderat, dan toleran.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan hal ini dalam acara peringatan HUT ke-100 Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Bethel, yang digelar di Gereja Bethel pada Minggu, 6 April 2025.

Baca Juga: Penutupan Tempat Hiburan Malam Selama Ramadhan: Kewajiban untuk Menjaga Kekhusyukan Ibadah di Kota Bandung

Misi Pembangunan yang Berdasarkan Toleransi

Dalam sambutannya, Farhan menyatakan pentingnya peningkatan sumber daya manusia yang produktif, yang diharapkan dapat sekaligus meningkatkan daya saing spiritual masyarakat.

“Peningkatan sumber daya manusia yang produktif harus juga mampu meningkatkan daya saing spiritual sebagai bekal dalam percaturan dunia global hari ini,” kata Farhan.

Farhan menekankan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, tidak akan menjadi negara teokratis. Meski demikian, negara ini tetap menerapkan prinsip-prinsip demokrasi.

“Toleransi di Indonesia menjadi aset tidak ternilai, bahkan menjadi teladan untuk negara-negara lain,” ungkap Farhan.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Farhan Hadiri Takjil On The Street, Perkuat Toleransi dan Kebersamaan di Bulan Ramadhan

Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot dalam menciptakan lingkungan yang harmonis di antara warga dari berbagai latar belakang agama.

Keberagaman sebagai Kekuatan

Farhan menggarisbawahi pentingnya keseimbangan antara pembangunan fisik dan spiritual.

“Keseimbangan antara pembangunan fisik dan spiritual harus ada. Keyakinan individu itu hak masing-masing, itulah indahnya keberagaman,” tutur Farhan.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa Pemkot Bandung tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada penguatan nilai-nilai spiritual di masyarakat.

Dalam acara tersebut, Farhan juga memberikan apresiasi kepada para pengurus gereja yang telah menjaga kestabilan dan keberlanjutan gereja berusia 100 tahun tersebut.

Baca Juga: Perayaan Imlek Tunjukan Keharmonisan antar Umat Beragama untuk Rukun

“Gedung ini sudah berumur 100 tahun, betapa sulitnya menjaga bangunan ini sebagai cagar budaya. Kita harap bangunan ini mampu menjadikan wadah para jemaat dalam beribadah,” ujar Farhan.

Ini adalah pengakuan atas tantangan yang dihadapi dalam pelestarian budaya dan warisan tempat ibadah.

Apresiasi terhadap Dukungan Toleransi

Sementara itu, Ketua Majelis Jemaat GPIB Bethel, Marthina Nanlohy, juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Kota Bandung yang telah mendukung terciptanya suasana toleransi.

“Hal ini sebagai bentuk rasa hormat, karena di setiap perbedaan bisa saling bersama dengan tetap menjaga toleransi,” kata Marthina.

Baca Juga:  Silaturahmi Imlek di Bandung, Mempererat Persaudaraan Antar Umat Beragama

Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan Bandung dapat terus menjadi model kota yang mengedepankan kerukunan dan toleransi antarumat beragama, serta meningkatkan kesejahteraan semua lapisan masyarakatnya.

Melalui langkah-langkah konkret ini, Kota Bandung memiliki kesempatan untuk menjadi teladan dalam penghargaan terhadap keberagaman dan kerukunan sosial.   *Red

Komentar