KABARHARMONI | BANDUNG, – Dalam memperingati 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), Pos Indonesia (PosIND) bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia mengadakan Pameran Filateli 70 Tahun KAA.
Panitia pameran resmi membuka pameran ini pada Senin, 28 April 2025, dan mengadakan acara tersebut hingga 3 Mei 2025 di Kantor Pos Asia Afrika, Kota Bandung.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara berbagai institusi termasuk Kementerian Kebudayaan, Pemerintah Kota Bandung, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Pembukaan Pameran yang Bersejarah
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Direktur Bisnis Jasa Keuangan PosIND, Haris, menandatangani Sampul Peringatan 70 Tahun KAA sebagai tanda pembukaan pameran.
Para pejabat, kolektor filateli, dan tamu undangan lainnya menyaksikan acara tersebut.
Dalam sambutannya, Fadli Zon menegaskan arti penting KAA sebagai tonggak sejarah yang menandai Indonesia sebagai inisiator perdamaian dunia.
“Saat itu, Indonesia yang baru merdeka sepuluh tahun sudah mampu menjadi inisiator dan pemimpin bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika. KAA menghasilkan Dasa Sila Bandung yang menjadi fondasi solidaritas antarnegara berkembang hingga kini,” ujarnya.
Baca Juga: PT Pos Indonesia Gelar Investor Gathering untuk Mengoptimalkan Aset
Menghargai Peran Prangko dan Filateli
Lebih jauh, Fadli Zon menyebut pameran ini sebagai penghormatan terhadap semangat Bandung dan pengakuan akan peran prangko serta filateli sebagai media dokumentasi sejarah.
Ia juga mengapresiasi kolaborasi lintas institusi yang berkontribusi dalam realisasi pameran ini.
“Melalui pameran ini, kami ingin menjembatani generasi masa kini dengan sejarah perjuangan bangsa-bangsa Asia dan Afrika,” ungkap Haris.
Haris menekankan bahwa prangko lebih dari sekadar alat pembayaran pos, melainkan “jendela kecil” yang merekam budaya dan sejarah bangsa.
Baca juga: Kerja Sama Strategis Antara Pemerintah Kota Bandung dan PT Pos Indonesia untuk Pengembangan UMKM
Koleksi Menarik Pameran
Pameran Filateli ini menampilkan tiga kelompok utama koleksi.
Pertama, koleksi prangko dan benda filateli yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan KAA.
Kedua, lebih dari 100 foto dokumentasi dari total 203 koleksi pribadi Menteri Kebudayaan yang merekam berbagai momen penting KAA.
Ketiga, koleksi literasi berupa buku, surat kabar, dan terbitan lainnya yang relevan dengan konferensi bersejarah tersebut.
Baca Juga: Pos Indonesia Resmi Lepas Tim Kargo Haji 2025 untuk Layani Jemaah di Tanah Suci
Refleksi dan Edukasi untuk Generasi Masa Kini
Dengan tujuan reflektif dan edukatif, Pameran Filateli 70 Tahun KAA tidak hanya bertujuan untuk mengenang masa lalu. Tetapi juga menghidupkan kembali semangat solidaritas Asia-Afrika dalam menghadapi tantangan zaman modern.
Masyarakat umum pun diundang untuk hadir dan merasakan kembali getaran sejarah dari Kota Bandung, yang tujuh dekade lalu menjadi titik temu bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika.
Dan sebagaimana disampaikan oleh para penyelenggara. Pameran ini diharapkan dapat menjadi media bagi generasi muda untuk lebih memahami dan mengapresiasi sejarah. Serta semangat persatuan yang lahir dari Konferensi Asia Afrika. *Red
Komentar