KABARHARMONI | BANDUNG, – Pemerintah Kota Bandung menjalin kolaborasi strategis dengan Pemerintah Inggris untuk memperkuat ketahanan terhadap bencana serta meningkatkan literasi keamanan siber bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya bersama dalam membangun kota yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan di tengah kompleksitas tantangan perkotaan modern.
Menghadapi Tantangan Kebencanaan
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengungkapkan bahwa kota ini sangat rentan terhadap bencana, khususnya gempa bumi, akibat keberadaan sesar Lembang.
Farhan menekankan bahwa selama ini belum ada badan khusus yang menangani kebencanaan secara terpadu.
“Bandung ini kota yang sangat vulnerable terhadap bencana, tetapi baru sekarang kita membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Baca Juga: Bersiap! OPD Baru di Pemkot Bandung, BPBD Langsung Bekerja Tahun 2025
Sebelumnya, semua penanganan kebencanaan. Termasuk penanganan binatang liar seperti ular yang masuk ke rumah warga, ditangani oleh Dinas Kebakaran,” ujar farhan. Saat acara diskusi panel bertajuk “Sesar Lembang: Memperkuat Kesiapsiagaan Multi-Bencana” di kampus Deakin Lancaster Indonesia, pada Kamis, 15 Mei 2025.
Farhan menjelaskan bahwa pendirian BPBD Kota Bandung pada tahun 2025 merupakan hasil perjuangan panjang antara pemerintah eksekutif dan legislatif.
Baca Juga: SDM untuk Kepala BPBD Jangan Asal Comot, Harus Sesuai Kepangkatan!
“Apapun keinginan eksekutif, kalau legislatif tidak menyetujui, tidak akan terwujud. Baru tahun ini DPRD Kota Bandung menyetujui pembentukan BPBD,” kata Farhan.
Di akhir sambutannya, Farhan berharap kolaborasi internasional ini dapat menghasilkan aksi nyata dan tidak hanya berhenti di atas kertas.
“Masyarakat yang tangguh bencana harus menjadi dasar untuk membangun kota tangguh bencana. Saya sangat berharap kolaborasi dengan Pemerintah Inggris ini dapat memperkaya pengetahuan, kapasitas, dan aksi nyata di lapangan,” ungkap Farhan.
Baca Juga: Pemerintah Kota Bandung Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana untuk Masyarakat Tangguh
Peran Pemerintah Inggris
Diskusi panel tersebut juga dihadiri oleh Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Matthew Downing.
Downing menekankan pentingnya kemitraan berbasis riset untuk menyusun peta jalan penanggulangan risiko bencana jangka panjang. Kawasan Cekungan Bandung menghuni lebih dari 8 juta jiwa dan menarik perhatian.
“Kami telah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat di berbagai sektor. Termasuk pengembangan kota, pembiayaan hijau, energi terbarukan, budaya, dan pelatihan bahasa Inggris. Kunjungan ini memperkuat komitmen Inggris dalam mendukung ketahanan dan pertumbuhan berkelanjutan di Indonesia,” jelas Downing.
Baca Juga: Wali Kota Farhan Ungkapkan Kesiapan Kota Bandung Jadi Pusat Riset Energi Baru di Indonesia
Peluncuran Modul e-Learning Keamanan Siber
Selain membahas penanggulangan bencana, kunjungan Downing juga menandai peluncuran modul e-learning keamanan siber bertajuk “Kelas Siber IKM: Bisnis Aman Terlindungi.”
Kolaborasi antara Pemerintah Inggris dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengembangkan modul ini sebagai tindak lanjut setelah mereka mengadakan pelatihan kesadaran keamanan siber di Bandung pada tahun 2023.
Modul ini dirancang untuk membekali pelaku UMKM dengan pengetahuan praktis mengenai kebersihan siber (cyber hygiene), manajemen kata sandi, pemulihan data. Dan perlindungan aset digital.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan ketangguhan pelaku usaha kecil terhadap ancaman digital yang semakin kompleks.
Dalam kesempatan tersebut. Downing juga menghadiri lokakarya Program APEX, yang diselenggarakan oleh International Finance Corporation (IFC) dan didanai oleh Departemen Keamanan Energi dan Nol Bersih Inggris (DESNZ).
Program ini bertujuan untuk mendukung perencanaan kota hijau dan memperkuat aksi iklim di wilayah Jawa Barat.
Dengan kolaborasi yang kuat antara Pemkot Bandung dan Pemerintah Inggris, diharapkan ketahanan kota terhadap bencana dan ancaman digital dapat meningkat. Serta mendorong pengembangan UMKM yang lebih tangguh dan berkelanjutan. *Red
Komentar