Wamendagri Apresiasi Keberhasilan Branding Kota Bandung sebagai Model Masa Depan

KABARHARMONI | BANDUNG, – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, memberikan apresiasi tinggi kepada Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, atas kepemimpinannya dalam memperkuat identitas kota melalui strategi branding yang kuat dan inovatif.

Dalam Simposium Bandung Asia Africa City Network 2025. Wamendagri menyebut Bandung sebagai salah satu kota dengan modal branding dan kapasitas fiskal terbaik di Indonesia.

Branding yang Kreatif dan Inovatif

“Bandung luar biasa. Kota ini menggeliat dalam proses rebranding. Heritage-nya dikuatkan, ruang publiknya ditata. Sulit menandingi branding Kota Bandung sebagai kota kreatif,” ujar Wamendagri dalam pidatonya. Di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Ganesha, Kota Bandung, pada Senin, 19 Mei 2025.

Penilaian ini mencerminkan kesadaran bahwa keberhasilan Bandung bukan hanya soal penataan fisik. Tetapi juga keberhasilan dalam membangun citra, narasi, dan cita-cita jangka panjang sebagai bagian dari city branding.

Menurut Wamendagri, branding kota bukan sekadar slogan atau tagline, melainkan citra yang melekat, cerita yang hidup, dan visi masa depan yang jelas.

“Branding adalah citra, cerita, dan cita. Branding adalah identitas. Ketika orang menyebut Bandung, maka yang terbayang adalah kota kreatif, kota budaya, kota dengan semangat perubahan,” lanjutnya, menekankan pentingnya membangun identitas yang kuat.

Baca Juga: Wamendagri Apresiasi Program Lembur Katumbiri: Inovasi Sosial Berbasis Budaya di Kota Bandung

Kapasitas Fiskal Sebagai Modal Inovasi

Lebih dari itu, Wamendagri menyoroti kekuatan kapasitas fiskal Kota Bandung.

Dalam pemetaan Kemendagri, Bandung masuk dalam daftar kota-kota dengan kapasitas fiskal terkuat di Indonesia, bersanding dengan Surabaya, Bekasi, dan Tangerang.

“Selamat untuk Bandung sebagai salah satu kota dengan kapasitas fiskal terbaik. Ini artinya ada ruang gerak untuk berkreasi. Tinggal dititipkan saja city branding ini ke seluruh perangkat daerah, jangan hanya Kominfo atau Parekraf saja. Bappeda harus menjadi konduktornya,” ucap Bima.

Mempersiapkan Kota untuk Kunjungan Belajar Internasional

Dalam forum yang dihadiri oleh kepala daerah dari seluruh Indonesia, termasuk Wali Kota Pekalongan dan Kepala Bappeda se-Jawa. Wamendagri juga menyampaikan rencana besar Kemendagri bersama APEKSI dan Kementerian Luar Negeri. Untuk mendorong kota-kota di Indonesia menjadi tujuan studi banding dari kota-kota luar negeri.

“Sudah saatnya kita membalik arah. Bukan hanya kita yang belajar ke luar negeri, tapi justru kota-kota luar yang datang belajar ke Indonesia. Kota seperti Bandung sangat siap menerima kunjungan untuk belajar digitalisasi birokrasi, kolaborasi dengan UMKM, dan penataan ruang publik,” kata Bima.

Baca Juga: Pemkot Bandung Perkuat Dukung UMKM dengan Insentif Fiskal, Kemudahan Perizinan, dan Subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Bandung sebagai Model Kota Masa Depan

Wamendagri mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri. Untuk memetakan kota-kota unggulan di Indonesia agar bisa menjadi destinasi studi strategis bagi negara-negara mitra.

Dengan potensi yang dimiliki, termasuk keunggulan branding dan kekuatan fiskal, Bandung dinilai sangat layak menjadi model kota masa depan Indonesia.

Dengan langkah-langkah konkrit ini. Bandung tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pusat inovasi dan kreativitas. Tetapi juga berkomitmen untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan kota-kota lain, menjadikannya contoh yang inspiratif di kancah internasional.   *Red

Komentar