BAZNAS Jabar Bersama Yayasan SAPA Targetkan 1.500 UMKM di 20 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat

KABARHARMONI | BANDUNG, – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Barat terus memperkuat peranannya dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan memberikan bantuan modal usaha serta melaksanakan kegiatan pembinaan kepada 40 penerima manfaat melalui program “Mustahik to Pengusaha”

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara BAZNAS Jabar dan Yayasan SAPA, sebuah organisasi nirlaba independen yang berfokus pada pemberdayaan kelompok rentan, terutama perempuan dan anak-anak.

Program “Mustahik to Pengusaha”

Melalui program “Mustahik to Pengusaha”, kami mendorong kemandirian ekonomi para mustahik dengan menyediakan pelatihan, pendampingan, dan bantuan modal usaha.

Sebagai bagian dari program yayasan SAPA yang menargetkan pemberdayaan 1.500 UMKM di 20 kabupaten/kota di Jawa Barat, hingga Mei 2025 BAZNAS Jabar dan Yayasan SAPA sudah menjangkau 733 orang yang tersebar di 10 wilayah.

Perempuan sebagai Sasaran Utama

Ibu Sri Mulyani, Ketua dari Yayasan SAPA, menyampaikan bahwa mayoritas peserta program merupakan perempuan dari kelompok rentan.

“Program ini menyasar sekitar 70 persen perempuan, termasuk di dalamnya perempuan penyandang disabilitas, orang tua tunggal, pekerja migran. Hingga korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tujuannya adalah agar mereka dapat mandiri secara ekonomi dan mampu mengembangkan usahanya sendiri,” ujar Sri Mulyani.

Baca Juga:  Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Longsor Gunung Kuda dari BAZNAS Jabar

Kerja Sama yang Berdampak

Sri Mulyani mengapresiasi BAZNAS Jabar atas kerja sama ini dan berharap BAZNAS Jabar dapat mengembangkan program tersebut lebih lanjut di berbagai wilayah di Jawa Barat.

Senada dengan hal tersebut, Ketua BAZNAS Kota Bandung, Ahmad Roziqin, menyatakan bahwa pihaknya juga memiliki program khusus pemberdayaan bagi perempuan.

BAZNAS Kota Bandung berkomitmen untuk terus membantu kaum perempuan mustahik Kota Bandung agar dapat berdiri secara mandiri. BAZNAS Kota Bandung juga memiliki Program PEKA (Penguatan Ekonomi Keluarga dan Anak)” ucap Ahmad Roziqin.

Baca Juga: BAZNAS Jawa Barat Klarifikasi Tuduhan Kriminalisasi Whistleblower

Pesan Moral dari Wakil Ketua IV BAZNAS Jabar

Sementara itu, Wakil Ketua IV BAZNAS Provinsi Jawa Barat, Achmad Faisal, menekankan pentingnya peran zakat dalam membebaskan masyarakat dari jerat kemiskinan dan ketergantungan ekonomi.

“BAZNAS Jabar hadir sebagai pengelola dana zakat yang wajib membantu mereka yang membutuhkan. Program ‘Mustahik to Pengusaha’ ini sangat penting. Agar para bapak dan ibu yang hadir di sini bisa keluar dari kondisi ekonomi saat ini. Dengan dukungan modal usaha dan pendampingan yang berkelanjutan dari BAZNAS Jabar. Kami berharap bisnis para mustahik bisa berkembang dengan lancar,” ungkap Achmad Faisal.

Baca Juga: Hasil Audit tidak Menemukan Penyimpangan Pengelolaan Dana Zakat dan Hibah di BAZNAS Jabar

Optimalisasi Dana Zakat untuk Penanganan Kekerasan Berbasis Gender

Dalam kesempatan tersebut. Komisioner Komnas Perempuan Jawa Barat, Daden Sukendar, M.Pd turut memberikan materi berupa paparan dan diskusi mengenai optimalisasi dana zakat untuk penanganan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan.

Ia menekankan bahwa zakat tidak hanya memiliki fungsi karitatif, tetapi juga strategis dalam memutus siklus kekerasan berbasis gender. Dengan mendukung pemulihan dan penguatan ekonomi para penyintas agar dapat hidup mandiri, bermartabat, dan berdaya di tengah masyarakat.

Pembinaan ini akan membantu para penerima manfaat mengembangkan usahanya secara optimal, meningkatkan pendapatan keluarga, dan menggerakkan roda perekonomian lokal.

Program ini juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam sektor UMKM. Dan mendorong terciptanya ekosistem usaha yang inklusif dan berkelanjutan di Jawa Barat.   Red

Komentar