Mulai 21 Juni 2025, Teknologi Biodigester di Pasar Tradisional Gedebage Siap Mengolah Sampah Organik

KABARHARMONI | BANDUNG, – Upaya percepatan penanganan sampah organik di kawasan Pasar Tradisional Gedebage terus menunjukkan perkembangan signifikan.

Kini, proyek instalasi pengolahan sampah berbasis biodigester akan mulai beroperasi pada 21 Juni 2025.

Proyek Instalasi Pengolahan Sampah Berbasis Biodigester Segera Beroperasi

Sebelumnya, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyambangi lokasi pengolahan sampah di kawasan pasar tradisional Gedebage pada Minggu, 15 Juni 2025.

Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan secara rinci alur pengolahan sampah yang tengah dikembangkan.

“Di sinilah tempat shredding (mencacah), dari sini langsung ke kolam. Kolam yang ini, lalu ke kolam selanjutnya, dan seterusnya,” ujar Farhan sambil menunjuk ke arah instalasi pengolahan.

Baca Juga: Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Termal untuk Atasi Krisis Sampah

Wali Kota Bandung Tinjau Lokasi Pengolahan Sampah

Farhan menjelaskan bahwa sampah padat akan diarahkan ke sistem biodrying, sedangkan sampah basah dialirkan ke dalam tangki-tangki biodigester.

Menurutnya, proses ini akan menghasilkan kompos cair dalam waktu sekitar 20 hari. “Setelah 20 hari, akan terbentuk yang namanya kompos cair,” jelasnya.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Tinjau Proyek Pembangunan Ulang TPST untuk Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Kolaborasi Lintas Sektor untuk Mengatasi Masalah Sampah

Farhan mengakui bahwa perkembangan proyek ini tidaklah mudah, mengingat perlunya koordinasi lintas sektor yang intens.

“Perkembangannya memang tidak mudah. Tapi sejak 28 April, sesuai arahan Pak Gubernur, kita fokus pada pengelolaan sampah organik di Pasar tradisional Gedebage dengan teknologi biodigester,” ucapnya.

Pemkot Bandung menggandeng berbagai pemangku kepentingan, termasuk Perumda Pasar, pihak swasta pemilik hak pengelolaan, serta pengelola pasar setempat.

Baca Juga: Erwin: Target Satu Mesin Pemusnah Sampah Di setiap Kecamatan untuk Tingkatkan Penanganan Krisis Sampah Melalui Inovasi dan Partisipasi Masyarakat

Teknologi Biodigester: Solusi Pengelolaan Sampah Organik yang Berkelanjutan

“Kita akan minta mereka menyumbangkan lahan dan kemampuan untuk penanganan sampah demi kemaslahatan bersama,” kata Farhan.

Menurutnya, pendekatan Pemkot Bandung bukan sekadar mencari keuntungan, melainkan berfokus pada penyelesaian masalah.

 

“Kita ngajak orang untuk mikir penyelesaian masalah dulu. Orang Bandung mah beres kalau kolaborasi,” ujarnya.

Jika sesuai jadwal, proyek ini akan mulai beroperasi pada minggu ke-8 sejak inisiasi, yaitu 21 Juni 2025.

“Mudah-mudahan nanti sekitar dua minggu lagi kita akan lihat lagi sama-sama perkembangan dari Pasar Gedebage,” ujar Farhan optimistis.

Dengan implementasi teknologi biodigester, Pemkot Bandung berharap dapat memperkuat sistem pengelolaan sampah organik secara berkelanjutan, sekaligus mengurangi beban ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).   Red

Komentar