KABARHARMONI | BANDUNG, – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyelenggarakan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2025, dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengirimkan 15 inovasi pelayanan publik untuk berpartisipasi.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, secara simbolis melakukan pengiriman di Pendopo Wali Kota pada Rabu, 11 Juni 2025.
Pengiriman Inovasi Pelayanan Publik secara Simbolis
Farhan menyatakan, rasa bangganya atas kreativitas dan kerja keras berbagai perangkat daerah dalam mengembangkan aplikasi dan sistem inovatif. Demi meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.
“Saya bangga karena kita bisa menghasilkan banyak inovasi, dari yang benar-benar baru hingga pengembangan dari aplikasi yang sudah ada. Intinya, semua harus bisa memberi manfaat lebih baik untuk warga,” ujar Farhan.
Pemkot Bandung Berharap Masuk Top 99 dan Top 45 Nasional
Kompetisi tahunan ini akan memasuki tahap seleksi administrasi pada bulan Juni.
Proses penilaian akan berlanjut hingga Agustus 2025.
Nantinya, inovasi yang lolos ke tahap akhir akan berkesempatan masuk dalam Top 99 atau Top 45 terbaik di tingkat nasional.
“Mudah-mudahan dari 15 inovasi ini ada yang tembus ke Top 99, bahkan bisa masuk Top 45. Kalau terpilih, saya sangat berbangga hati untuk mewakili Kota Bandung di hadapan Menteri PANRB,” lanjut Farhan.
Baca Juga: Geulis Kiwari: Inovasi Layanan Administrasi Kependudukan untuk Warga Bandung
15 Inovasi Pelayanan Publik dari Berbagai Sektor
Ke-15 inovasi yang dikirim berasal dari berbagai sektor pelayanan publik, mulai dari kesehatan, sosial, kependudukan, perizinan, hingga pengelolaan data.
Pemkot Bandung mengikutsertakan 15 inovasi berikut dalam kompetisi ini:
- LAMAN HATI – Layanan Manajemen Kesehatan Hewan Terintegrasi (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian)
- SIGAH DISTING – Sinergitas Pencegahan Deteksi Dini Stunting (Kelurahan Panjunan)
- SUHUNAN – Sistem Informasi Urusan Hunian (Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Bandung)
- NEW BIMA – Bandung Integrated Manpower Management Application (Dinas Ketenagakerjaan)
- SI PATEN – Sistem Penyajian dan Pemanfaatan Data Gender dan Anak (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)
- YES JITU – Pelayanan Kesejahteraan Sosial Satu Pintu (Dinsos)
- SIKDA – Sistem Informasi Kesehatan Daerah (Dinkes)
- WARGA PEDIA – Transformasi Data Penduduk dari Manual ke Digital (Kecamatan Mandalajati)
- SALAMAN – Selesai Dalam Genggaman (Disdukcapil)
- SIMKURING – Sistem Informasi Manajemen Kegiatan UPTD dan Monitoring (Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga)
- E-PENTING – Elektronik Pendataan Stunting (Diskominfo)
- E-SIP – Sistem Integrasi Perbendaharaan (Badan Keuangan dan Aset Daerah)
- SIMPELMAN – Sistem Informasi Pelayanan Pemakaman (Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang)
- CIJERAH SOPAN – Stop Perkawinan Anak (Kelurahan Cijerah)
- HAY.U GAMPIL– Hadir untuk Kemudahan Perizinan (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu)
Integrasi Antar Aplikasi Pelayanan Publik
Farhan terus mendorong integrasi antar aplikasi pelayanan publik yang saat ini jumlahnya mencapai ratusan.
Ia mengusulkan audit integrasi untuk memastikan aplikasi bersinergi.
“Saya masih mencari metode yang pas untuk mengaudit integrasi semua aplikasi yang kita miliki. Tapi saya yakin, kalau semua terintegrasi dengan baik, pelayanannya akan jauh lebih efisien,” katanya.
Proses Submit dan Harapan
Pemkot Bandung mengajukan submit melalui Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) milik Kementerian PANRB.
“Bismillah, semoga usaha kita membuahkan hasil yang membanggakan dan inovasi-inovasi ini bisa bermanfaat secara nyata untuk masyarakat,” ungkapnya.
“Saya berharap terus muncul inovasi lain, dan menjadi juara di hati masyarakat Kota Bandung,” imbuh Farhan. Red
Komentar