KABARHARMONI | BANDUNG, – Pemerintah Kota Bandung kini secara resmi telah menerima pengelolaan tiga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), yaitu TPST Nyengseret, Tegalega, dan Cicukang Holis 2.
Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Pengelolaan TPST dan Naskah Hibah Barang Milik Negara menandai serah terima pengelolaan TPST dari Kementerian PUPR kepada Pemkot Bandung.
Mengatasi Masalah Sampah di Kota Bandung
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain, yang hadir mewakili Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat yang terus membantu Kota Bandung dalam mengatasi permasalahan sampah.
“Terima kasih dengan Kementerian PU yang telah membantu Kota Bandung dalam rangka mengatasi masalah sampah. Karena Kota Bandung ini seperti yang kita ketahui hampir sama dengan Cimahi tapi volumenya lebih besar. Di Bandung ini kurang lebih tadi sudah disampaikan sekitar 1.500 ton sampah,” ujar Iskandar.
Baca Juga: Wali Kota Bandung Tinjau Proyek Pembangunan Ulang TPST untuk Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
Keberadaan TPST sangat Penting
Menurut dia, TPST sangat penting karena TPA Sarimukti, yang sebelumnya menjadi tempat pembuangan akhir sampah, kini sudah memiliki batasan kapasitas.
“Dengan diberikan atau diserahkan TPST ini, Nyengseret dan Holis 2, mudah-mudahan ini bisa mengurangi terkait dengan sampah yang akan dikirimkan terutama ke TPA Sarimukti. Karena sekarang kami agak kesulitan, kondisinya kiriman di Sarimukti juga dibatasi 140 rit sehari. Padahal dalam sehari kita bisa di 154 rit. Jadi masih ada belasan rit lagi yang harus kita atur,” jelasnya.
Solusi Strategis Pengelolaan Sampah
Iskandar mengatakan, keberadaan TPST tambahan akan menjadi solusi strategis dalam pengelolaan sampah harian di Bandung.
Kementerian PUPR dan Bank Dunia mendukung program ISWMP untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah di Bandung.
“Pendampingan operasional TPST, baik di Kota Cimahi maupun di Kota Bandung, merupakan langkah nyata dalam menghadirkan solusi yang lebih terukur dan berkesinambungan,” ujarnya.
Komitmen Pemerintah Daerah
Penandatanganan berita acara serah terima mengalihkan tanggung jawab pengelolaan sepenuhnya kepada pemerintah daerah.
“Momemtum ini kita gunakan untuk memaksimalkan sarana dan prasarana bagi masyarakat luas,” tuturnya.
Dukungan Kementerian PUPR
Muhammad Reva, Kepala Balai Penataan Bangunan Prasarana dan Kawasan Jawa Barat, menjelaskan bahwa Bank Dunia mendanai program ISWMP yang mencakup hibah sarana prasarana ini.
Program ini telah membangun dua TPST di Kota Cimahi, yaitu TPST Sentiong dengan kapasitas 50 ton dan TPST Lebak Saat dengan kapasitas 10 ton.
Sedangkan di Kota Bandung ada tiga TPST, yakni Nyengseret (30 ton), Tegallega (25 ton), dan Holis 2 (46 ton).
Baca Juga: Kolaborasi Pemkot Bandung dan ITB dalam Penanganan Sampah
Optimalisasi Pengelolaan TPST
Reva yakin bahwa volume sampah di TPA akan berkurang signifikan berkat program ini.
“Harapannya, dengan beroperasinya TPST ini kita bisa mereduksi hingga 88 persen volume sampah yang selama ini langsung dibuang ke TPA. Artinya hanya sekitar 12 persen residu yang masuk ke TPA,” jelas Reva.
Ia juga menekankan, keberhasilan pengelolaan fasilitas ini sangat bergantung pada komitmen pemerintah daerah.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi langkah Kota Bandung dan Cimahi yang siap mengambil alih operasional TPST secara penuh. Red
Komentar