KABARHARMONI | BANDUNG, – Universitas Sangga Buana (USB) YPKP memperingati Dies Natalis ke-19 dengan penuh khidmat dan makna pada Jumat, 29 Agustus 2025 di Gedung Serba Guna (GSG) kampus.
Acara ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan nilai spiritualitas, kebersamaan, serta penghargaan atas dedikasi sivitas akademika.
Refleksi Spiritualitas dan Kebersamaan
Dr. Didin Saepudin, S.E., M.Si., Rektor USB YPKP, membuka langsung rangkaian acara dengan tausiyah rutin Jumat yang penuh makna.
Tausiyah ini menjadi momen refleksi bersama untuk menumbuhkan rasa syukur atas perjalanan hampir dua dekade USB dalam mencetak generasi unggul.
Dr. Didin mendorong kita untuk meningkatkan kualitas diri dan bersyukur demi kemajuan.
Baca Juga: USB YPKP dan PWI Kota Bandung Tandatangani MoU Komitmen Bersama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi
Penghargaan Dedikasi
Panitia melanjutkan acara dengan prosesi pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur.
Rektor USB YPKP bersama Sekretaris Pengurus YPKP, Dra. Femy Nazar bersama para wakil rektor melakukan pemotongan tumpeng.
Rektor USB YPKP memberikan potongan tumpeng pertama secara khusus kepada Bapak Dadang Saepul Hidayat, S.E., M.M., dosen Program Studi D3 Keuangan dan Perbankan. Sekaligus Kepala Biro Marketing, sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian beliau selama 37 tahun di USB YPKP.
Baca Juga: Universitas Sangga Buana YPKP Bandung Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT
Momen Kebersamaan
Sebagai penutup, seluruh sivitas akademika yang hadir menikmati makan bersama dalam suasana keakraban dan kebersamaan.
Momentum ini menegaskan bahwa Dies Natalis bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga wadah mempererat silaturahmi serta menguatkan komitmen bersama. Untuk terus membangun USB YPKP menjadi kampus unggul dan berdaya saing.
Dengan perayaan Dies Natalis ke-19 ini, USB YPKP semakin mengukuhkan diri sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya fokus pada kualitas akademik.
Selain fokus pada pengembangan akademis, kegiatan ini juga menekankan pentingnya pengembangan spiritualitas dan kebersamaan di antara sivitas akademika.
Red
Komentar