KABARHARMONI | BANDUNG, – Pemerintah Kota Bandung berencana menempatkan satu mesin insinerator di Pasar Kosambi untuk mengolah sampah dan meningkatkan kebersihan kota.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan mengajak seluruh pedagang dan masyarakat untuk mengutamakan kesadaran dalam menjaga kebersihan.
Penempatan Mesin Insinerator
“InsyaAllah pada 2026 akan kami tempatkan mesin insinerator di sini. Sementara untuk kawasan Cicadas, akan segera kami tindaklanjuti lebih cepat karena permasalahan di sana cukup mendesak,” kata Erwin saat meninjau penanganan sampah di Pasar Kosambi.
Kondisi Sampah di Pasar Kosambi
Dari hasil pantauan, kondisi sampah di lokasi tersebut relatif terkendali setelah sebelumnya sempat terjadi penumpukan sampah.
“Alhamdulillah, kalau di Kosambi ini sudah tidak ada persoalan serius. Tumpukan sampah yang kemarin banyak sudah terselesaikan, tinggal sedikit saja. Warga di sini juga disiplin, tidak ada yang membuang sampah sembarangan,” ungkap Erwin.
Baca Juga: Mulai 21 Juni 2025, Teknologi Biodigester di Pasar Tradisional Gedebage Siap Mengolah Sampah Organik
Pengawasan dan Penegakan Disiplin
Erwin mengatakan, pengawasan dan inspeksi ke TPS (Tempat Penampungan Sementara) sampah akan terus berlanjut.
Pemerintah perlu menegakkan disiplin dan memberikan sanksi agar masyarakat tidak abai.
“Kita perlu mengingatkan orang tersebut. Seperti di Cicadas, karena tidak ada sanksi dan teguran, akhirnya terbiasa membuang sampah sembarangan. Mulai besok saya sudah perintahkan Satpol PP untuk menjaga 24 jam. Kalau ada yang buang sembarangan, langsung ditangkap, dibawa ke pengadilan, dan disidang. Karena ini sudah ada perdanya,” tegasnya.
Perluasan TPS di Wilayah Cikutra
Selain Kosambi dan Cicadas, Pemkot juga menyiapkan perluasan TPS di wilayah Cikutra.
Pemerintah akan memanfaatkan lahan-lahan yang belum terpakai untuk menampung sampah dengan menambahkan fasilitas mesin insinerator.
“Harus diangkut tiap hari, jangan sampai menumpuk. Persoalannya bukan sekadar angkut pagi atau siang, tapi kalau ada sampah berserakan di pinggir jalan, itu merusak estetika kota. Bandung jangan sampai dicap sebagai kota sampah gara-gara oknum masyarakat yang tidak disiplin,” ujarnya.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Bandung Tinjau Langsung Lokasi TPST Motah Bakul Agamis
Kesadaran Masyarakat
Erwin juga mengungkapkan, sebagian persoalan muncul karena adanya warga dari luar Kota Bandung yang membuang sampah ke wilayah kota.
“Seperti di Cibaduyut kemarin, ternyata ada warga luar yang membuang ke Kota Bandung. Itu sudah saya larang,” katanya.
Ia juga mengimbau seluruh pedagang dan masyarakat untuk mengutamakan kesadaran dalam menjaga kebersihan.
“Intinya kita bicara hati nurani. Kebersihan sebagian dari iman. Jangan hanya mencari keuntungan, tapi juga harus punya tanggung jawab. Karena dampaknya bukan hanya ke pemerintah, tapi juga ke warga Bandung sendiri kalau sampah dibuang sembarangan,” pungkasnya. Red
Komentar