Ulama Kharismatik KH. Miftah Faridl Menyerukan Pesan Menyejukkan Di tengah Menghangatnya Suasana Politik dan Maraknya Aksi Demonstrasi

KABARHARMONI | BANDUNG, – Di tengah menghangatnya suasana politik dan maraknya aksi demonstrasi di sejumlah daerah, termasuk Kota Bandung, ulama kharismatik KH. Miftah Faridl menyerukan pesan menyejukkan.

Ia mengingatkan bahwa perusakan fasilitas, rumah, maupun harta benda bukanlah jalan penyelesaian, melainkan musibah yang menambah luka bangsa.

“Tidak ada persoalan yang bisa diselesaikan dengan cara perusakan. Itu hanyalah musibah bagi kita semua,” ujar KH. Miftah dalam tausiyahnya, Senin, 1 September 2025.

Pesan Moral di Tengah Gejolak

Pernyataan ini hadir sebagai pengingat di tengah dinamika unjuk rasa yang kerap memanas, bahkan berpotensi menimbulkan kerusakan dan kerugian.

KH. Miftah menilai bahwa di balik gejolak sosial dan ledakan emosi massa, terdapat persoalan mendasar: ketidakpuasan akibat kesenjangan ekonomi.

Baca Juga: Antisipasi Unjuk Rasa: Pemerintah Kota Bandung Tetapkan 32 Sekolah untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

Keadilan Ekonomi Jadi Kunci

Ia mengingatkan bahwa Al-Qur’an telah menegaskan agar kekayaan tidak hanya beredar di kalangan tertentu.

“Jangan sampai kekayaan hanya terkonsentrasi pada sekelompok kecil orang-orang kaya. Ini peringatan keras bagi kita semua,” ujarnya.

Menurutnya, kondisi inilah yang harus direspons pemerintah dengan kebijakan adil, agar rakyat kecil tidak merasa semakin ditekan sementara mereka yang berkuasa justru kian makmur.

Perbaikan Akhlak Jadi Prioritas

Di tengah riuhnya isu politik, KH. Miftah menekankan pentingnya perbaikan akhlak.

Seorang muslim yang berakhlak, kata dia, tidak akan merusak harta orang lain, meski tengah menghadapi perbedaan pendapat atau kesulitan hidup.

“Tidak mungkin kita sama rata dalam hal kekayaan, tetapi kita bisa sama dalam akhlak. Mari belajar tenggang rasa. Bagi yang kaya, jangan mempertontonkan kekayaan di hadapan mereka yang sedang kesulitan,” pesannya.

Pesan untuk Penguasa dan Masyarakat

Kepada para penguasa, KH. Miftah berpesan agar lebih serius memperhatikan kebutuhan masyarakat melalui kebijakan ekonomi yang menyejukkan, bukan yang memperlebar jarak sosial.

Sedangkan kepada masyarakat, ia menyerukan pentingnya bertobat, berdoa, dan menghindari dendam.

Semua persoalan hukum, kata KH. Miftah, sebaiknya diserahkan kepada aparat berwenang, bukan dihakimi sendiri.

“Orang yang beragama tidak mungkin dendam. Mari kita saling memaafkan dan mendekatkan diri kepada Allah,” pungkasnya.

Baca Juga: Wakil Wali Kota, Erwin, Ajak Masyarakat Kota Bandung Jaga Suasana Damai dan Tertib

Pesan KH. Miftah Jadi Pengingat

Pesan KH. Miftah ini menjadi pengingat penting di tengah ramainya isu demonstrasi di Bandung.

Di satu sisi, aspirasi masyarakat tetap sah untuk disuarakan. Namun di sisi lain, jalan kekerasan, pengrusakan, dan anarki jelas bukan solusi.

Dengan seruan moral tersebut, KH. Miftah mengajak seluruh elemen bangsa untuk menata kembali akhlak, meneguhkan keadilan ekonomi, dan menjaga persatuan di tengah gejolak.    Red

Komentar