Wali Kota Bandung Tinjau Siskamling Kebencanaan di Sukawarna: Warga Diminta Waspada dan Proaktif

KABARHARMONI | BANDUNG, – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, meninjau langsung kegiatan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) Kebencanaan di Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, pada Senin 6 Oktober 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan lapangan program penguatan keamanan dan ketangguhan lingkungan di Kota Bandung.

Legislatif dan Eksekutif turut membersamai Wali Kota Bandung

Uung Tanuwidjaja (Anggota DPRD Kota Bandung), Bambang Sukardi (Kepala Satpol PP), Darto (Kepala DLHK), Sony Adam (Kepala Dinkes), Yorisa Sativa (Kepala Dinsos), Bira Gumbira (KabagTapem), Budi Rahmat Taufik (Kabag Prokopim), dan Inci Dermaga Mustawan Alamsyah (Camat Sukajadi) beserta Forkopimcam Kecamatan Sukajadi, Lurah Sukawarna, Raden Nana Hadiana bersama Babinsa TNI-AD dan Bhabinkamtibmas Polri, mendampingi Wali Kota Bandung saat kunjungan.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Akhiri Siskamling “Warga Jaga Warga, Warga Jaga Kota” di Kecamatan Andir dan Memulai Siskamling Siaga Bencana ke 151 Kelurahan

Membangun Kewaspadaan Dini

Dalam kunjungannya, Farhan memantau lokasi-lokasi yang berpotensi menimbulkan bencana, seperti area saluran air yang tersumbat, lahan terbuka yang rawan longsor, serta titik genangan di beberapa RW.

Ia meminta agar warga dan perangkat wilayah terus melakukan pemantauan rutin, terutama pada musim hujan yang mulai mendekat.

“Siskamling kebencanaan ini bukan hanya soal ronda, tapi tentang menjaga Bandung agar selalu siaga. Kalau kita bisa mengenali risiko sejak dini, penanganannya akan jauh lebih cepat dan efisien,” ujar Farhan.

Partisipasi Masyarakat dalam Mengurangi Risiko Bencana

Farhan juga memuji upaya warga Sukawarna yang aktif dalam menjaga kebersihan saluran air dan melakukan pemangkasan pohon rawan tumbang secara gotong royong.

Ia menilai hal ini sebagai bentuk nyata dari partisipasi masyarakat dalam mengurangi risiko bencana.

Baca Juga: Miliki Sejumlah Potensi Bencana: Warga Kelurahan Garuda Mengusulkan Sejumlah Langkah Mitigasi

Bantuan Sosial dan Edukasi

Selain memantau kesiapsiagaan lingkungan, Wali Kota Farhan juga menyerahkan bantuan sosial kepada sejumlah warga yang membutuhkan.

Bantuan tersebut mencakup kebutuhan dasar bagi keluarga pra-sejahtera, serta dukungan untuk lansia dan warga dengan kondisi kesehatan terbatas.

Ia juga memastikan agar anak-anak yang putus sekolah bisa kembali bersekolah melalui program intervensi sosial dan pendidikan dari Pemkot Bandung.

Buruan Sae: Simbol Kemandirian Warga

Farhan mengunjungi area Buruan Sae di Sukawarna, kebun pangan urban hasil swadaya warga yang memanfaatkan lahan sempit di tengah permukiman.

Ia mengapresiasi kreativitas masyarakat yang berhasil menjadikan halaman dan pekarangan rumah sebagai sumber sayur-mayur sehat.

“Buruan Sae ini simbol kemandirian warga. Selain membantu ketahanan pangan, juga menjaga lingkungan tetap hijau dan produktif,” katanya.

Baca Juga: RW 03 Kelurahan Husein Sastranegara Menjadi Lokasi Program Prakarsa Tahun 2025

Pengolahan Sampah Skala Lokal

Farhan melakukan pemantauan terhadap sejumlah lahan strategis yang berpotensi untuk pengolahan sampah skala lokal.

Ia menilai pemanfaatan lahan kosong sebagai titik pengolahan sampah terpilah merupakan langkah penting dalam mendukung program Bandung Zero Waste.

“Kalau di setiap kelurahan ada titik pengolahan sampah sederhana, volume sampah ke TPA bisa jauh berkurang. Kita ubah sampah jadi sumber daya, bukan sekadar masalah,” tutur Farhan.

Baca Juga: Inovasi Laci RW: Wali Kota Bandung Muhammad Farhan Ingin Wujudkan Kota Berbasis Data untuk Kesejahteraan dan Mitigasi Bencana

Kolaborasi Lintas Unsur

Melalui forum diskusi di lapangan, Wali Kota kembali menegaskan pentingnya kolaborasi lintas unsur antara RW, Lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas, karang taruna, dan relawan lingkungan, agar Siskamling Kebencanaan benar-benar menjadi gerakan bersama, bukan sekadar kegiatan seremonial.

Program ini juga terintegrasi dengan “Laci RW“, sebuah basis data terpadu yang memuat peta risiko, daftar warga, jadwal piket lingkungan, serta kontak darurat.

Dengan sistem ini, setiap RW dapat bertindak cepat jika terjadi peristiwa mendesak di lingkungannya.    Red

Komentar