KABARHARMONI | BANDUNG, – Kota Bandung berhasil menghindari krisis sampah selama libur Idul Fitri 1446 H.
Wali Kota Muhammad Farhan memberikan apresiasi tinggi kepada warga yang turut berperan dalam pengolahan sampah, serta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan seluruh jajaran Camat serta Lurah yang telah menjaga alur pengangkutan sampah tetap berjalan lancar selama 14 hari masa rawan.
“Sejak 24 Maret hingga 6 April, dari target 140 rit per hari, hanya ada kelebihan satu rit saja. Ini pencapaian luar biasa,” ujar Farhan dalam apel pagi di Balai Kota pada Selasa, 8 April 2025.
Strategi Efektif dalam Pengangkutan Sampah
Farhan menjelaskan bahwa strategi pengangkutan yang tepat serta kebijakan penutupan PKL pada malam takbiran pukul 22.00 WIB sangat efektif dalam mengendalikan lonjakan volume sampah selama periode ini.
Pengaturan yang cermat ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat menghasilkan hasil yang memuaskan meskipun dalam masa yang kritis.
Baca Juga: Pemkot Bandung Tingkatkan Penanganan Sampah Melalui Pemantauan dan Kolaborasi
Tantangan Pembuangan Sampah Liar
Namun, Farhan juga mengungkapkan bahwa tantangan masih besar, terutama dengan munculnya titik-titik baru pembuangan sampah liar di pinggir jalan.
“Ini pekerjaan rumah. Banyak warga buang sampah sembarangan, bahkan di tempat-tempat yang sebelumnya bersih,” kata Farhan.
Beberapa wilayah, seperti Cicadas, mengalami lonjakan volume sampah yang cukup tinggi; biasanya hanya dua rit, kini menjadi signifikan karena sampah jalanan.
Baca Juga: Erick Soroti Relevansi Isu Sampah Terhadap Masalah Banjir
Masalah Food Waste dan Inovasi Teknologi
Farhan selanjutnya menyinggung soal jenis sampah yang menjadi tantangan utama di Kota Bandung, yaitu food waste atau sisa makanan serta pembungkus makanan berbahan daun pisang.
“Sampah daun cau (pisang) ini susah terurai cepat. Kita butuh teknologi pengolahan yang bisa menghancurkannya dalam waktu singkat,” ujar Farhan.
Untuk itu, ia mengundang para ahli dan inovator untuk membantu menemukan solusi pengolahan limbah organik ini.
Baca Juga: Kolaborasi Pemkot Bandung dan ITB dalam Penanganan Sampah
Penanganan Sampah sebagai Prioritas Utama
Wali Kota Farhan menegaskan bahwa penanganan sampah adalah prioritas utama bagi Pemkot Bandung.
“Nomor satu sampah, nomor dua sampah, dan nomor tiga juga sampah. Kita tidak bisa menunda lagi,” ucap Farhan.
Pernyataan ini menekankan bahwa Pemkot Bandung akan terus berupaya mencari solusi inovatif serta melibatkan masyarakat dalam menjaga kebersihan dan keindahan kota.
Ke depan, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta diperlukan agar masalah sampah dapat diatasi secara berkelanjutan, demi menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi seluruh warga Bandung. *Red
Komentar