KABARHARMONI | BANDUNG, – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan pentingnya pendidikan dalam menciptakan perubahan sosial yang nyata di Kota Bandung.
Pernyataan ini disampaikan dalam sambutannya pada acara Silaturahmi Idulfitri 1446 H Keluarga Besar Darul Hikam, yang berlangsung pada Jumat, 18 April 2025.
Dalam suasana yang penuh kehangatan, Wali Kota Farhan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam membangun kota, dengan penekanan khusus pada lembaga pendidikan sebagai kunci utama.
Pendidikan: Kunci Perubahan Sosial
“Pendidikan adalah pintu masuk perubahan sosial. Lewat pendidikan pula kita bisa menyosialisasikan program-program pemerintah secara interaktif dan menerima masukan dari masyarakat,” ujar Farhan dalam sambutannya.
Pernyataan ini menekankan bahwa pendidikan tidak hanya berfungsi sebagai sarana transfer ilmu, tetapi juga sebagai platform untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Baca Juga: Visi Bandung ‘UTAMA’ untuk Pendidikan Generasi Unggul
Menghadapi Tantangan Kota
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Farhan juga mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi Kota Bandung, termasuk masalah sampah dan maraknya kasus premanisme.
“Kita tidak tinggal diam. Satgas Anti-Premanisme saat ini aktif memburu para pelaku, dan akan menindak sesuai hukum yang berlaku,” tegas Farhan.
Farhan mencontohkan kasus tukang parkir dan delman yang mematok harga tinggi kepada wisatawan, yang merusak citra kota.
Baca Juga: Pemerintah Kota Bandung Luncurkan Satgas Pemberantasan Premanisme
Solusi Untuk Masalah Lingkungan
Terkait permasalahan lingkungan, Farhan menjelaskan bahwa kapasitas pengolahan sampah di Bandung saat ini baru mencapai 10 persen.
Namun, ia optimis angka tersebut akan meningkat menjadi 30 persen dalam dua bulan ke depan.
“Kami akan melanjutkan program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan) dan menargetkan 1.000 kawasan bebas sampah pada akhir 2025,” kata Farhan.
Baca Juga: Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung Ingatkan Warga untuk Tidak Buang Sampah Sembarangan
Komitmen Terhadap Fasilitas Publik
Wali Kota Farhan juga berkomitmen untuk mempertahankan dan memperbaiki fasilitas publik, seperti Teras Cihampelas.
Meskipun lift dan eskalator saat ini belum berfungsi akibat kendala teknis, ia memastikan solusi akan segera ditemukan.
Pemkot Bandung juga akan terus menjamin keamanan 24 jam, penerangan, air bersih, dan tersedia toilet bagi masyarakat.
Baca Juga: Keberlanjutan Tata Ruang Kota Bandung: Temukan Tantangan dan Solusinya dalam Diskusi Bersama DPRD
Ruang Untuk Kritik dan Evaluasi
Sebagai penutup, Wali Kota Farhan mengingatkan bahwa ia membuka ruang untuk kritik dan evaluasi terhadap kinerjanya.
“Alhamdulillah, kritik pertama datang dari Ketua DPRD. Saya bersyukur, karena kritik itu menjadi bahan evaluasi,” ujar Farhan.
Hal ini mencerminkan sikap terbuka pemerintah dalam menerima masukan dari masyarakat demi perbaikan kinerja.
Baca Juga: Farhan: Siap Menghadapi Keluhan dan Kritik dari Masyarakat
Pendidikan sebagai Fondasi Kemajuan
Senada dengan Wali Kota Bandung, Ketua Dewan Pakar Yayasan Darul Hikam sekaligus Mendiktisaintek, Prof Brian Yuliarto, menegaskan bahwa pendidikan merupakan fondasi utama kemajuan bangsa.
Ia menyatakan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membawa Indonesia keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah.
“Negara-negara seperti Korea dan Jepang bisa maju karena memiliki budaya ilmiah yang kuat. Saya harap semangat seperti itu juga bisa tumbuh di Indonesia, termasuk di institusi seperti Darul Hikam,” ungkapnya.
Brian Yuliarto juga mengutip ayat dan hadis tentang keutamaan orang yang berilmu, serta mendorong masyarakat untuk menjadikan ilmu sebagai jalan kemuliaan.
“Ilmu memberi manfaat luas dan jangka panjang, bahkan lebih tinggi dari ibadah sunah,” tuturnya.
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan dukungan masyarakat melalui pendidikan, Kota Bandung diharapkan dapat mencapai kemajuan yang berkelanjutan dan menciptakan perubahan sosial yang positif. *Red
Komentar