Pelatihan Keterampilan untuk Warga Binaan: Langkah Konstruktif Menuju Pemberdayaan

KABARHARMONI | BANDUNG, – Pada Selasa, 6 Mei 2025, pelatihan keterampilan di bidang pastry dan barber diadakan oleh Rutan Kelas I Bandung dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung untuk warga binaan.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memberikan apresiasi tinggi terhadap program ini. Saat menghadiri acara di Aula Sabanda Sariksa, Jalan Jakarta No.29, Kebonwaru, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.

Membangun Harapan Baru

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat. Khususnya bagi para mantan warga binaan.

Farhan menyatakan, “Stigma bahwa warga alumni dari lapas adalah orang-orang yang tidak bisa diperbaiki harus kita buktikan salah. Memang tidak mudah, tetapi di situlah letak berkahnya.”

Ini mencerminkan harapan bahwa dengan keterampilan yang tepat, mereka dapat kembali berkontribusi positif di masyarakat setelah bebas.

Farhan menambahkan, “Apa yang kita lakukan hari ini adalah bagian dari pemberdayaan. Mereka adalah warga Kota Bandung, hanya saja sedang berada dalam proses pembinaan.”

Ia merespons dengan positif kerja sama antara berbagai lembaga yang terlibat, serta menegaskan pentingnya dukungan bagi kesempatan memperbaiki diri.

Sebagai bentuk nyata dukungan, Wali Kota berencana untuk mengunjungi rutan lagi di hari terakhir pelatihan barber.

“Hari ke-10, saya akan datang ke sini untuk dicukur. Bukan formalitas, tapi sebagai bukti bahwa pelatihan ini benar-benar membuahkan hasil,” ujar Farhan, dalam suasana penuh semangat.

Baca Juga: Pemkot Bandung Luncurkan Program Padat Karya untuk Penanggulangan Pengangguran

Peluang Kerja Melalui Keterampilan

Andri Darusman, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, menjelaskan bahwa pelatihan ini termasuk dalam program perluasan kesempatan kerja yang didanai oleh APBD Kota Bandung tahun 2025.

Andri menjelaskan bahwa Disnaker menjalankan 240 paket pelatihan berdasarkan usulan Musrenbang dan 10 paket pelatihan reguler.

Kusnali, Kepala Kantor Wilayah Dirjen Pemasyarakatan, berharap pelatihan ini mencakup berbagai bidang, tidak hanya dua bidang saja.

Dengan jumlah warga binaan yang hampir mencapai 2.000 orang. Ia mendorong agar pelatihan bisa diperluas ke bidang teknis seperti servis AC.

“Kalau warga binaan dilatih servis AC, mereka tidak hanya punya keahlian, tetapi juga peluang kerja nyata setelah bebas,” ungkap Kusnali.

Baca Juga: Kota Bandung Gelar Pelatihan Tata Rias untuk Ciptakan Peluang Kerja Baru

Sinergi Berkelanjutan untuk Masyarakat

Kusnali juga mengusulkan agar Pemerintah Kota Bandung dapat merumuskan kebijakan khusus. Untuk mempekerjakan eks-warga binaan yang telah mengikuti pelatihan, termasuk dalam program layanan masyarakat.

“Semoga kolaborasi ini menjadi langkah awal sinergi yang lebih luas dan berkelanjutan,” harap Kusnali.

Dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang, pelatihan pastry akan berlangsung selama 7 hari, sementara pelatihan barber selama 10 hari. Dengan jam pelatihan dari pukul 08.00 hingga 14.00 WIB di Rutan Kelas I Bandung.

Kesempatan ini diharapkan membuka jalan bagi masyarakat yang pernah terjerat masalah hukum untuk memulai lembaran baru dengan keterampilan yang bermanfaat.

Langkah ini adalah contoh nyata betapa keterampilan dapat menjadi jembatan untuk menghapus stigma negatif dan memberikan harapan baru bagi para mantan warga binaan di Kota Bandung.   *Red

Komentar