KABARHARMONI | BANDUNG, – Pemerintah Kota Bandung terus berupaya menangani masalah sampah dengan berbagai strategi dan inovasi.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan bahwa kota ini sedang berada dalam fase penanganan awal terhadap persoalan sampah yang memerlukan perhatian serius dari seluruh elemen masyarakat.
Dalam peninjauan lapangan di GOR Saparua, Erwin mengapresiasi inisiatif warga yang menciptakan mesin insinerator berbasis tenaga air sebagai solusi pengelolaan sampah.
Penghargaan untuk Inisiatif Masyarakat
“Ini bentuk aspirasi dari masyarakat yang punya inisiatif dan kreatif membuat mesin pemusnah sampah. Ini sejalan dengan program kami,” demikian ujar Erwin mengenai mesin insinerator yang diperkenalkan.
Pemkot Bandung menjalankan tiga tahapan besar dalam menyelesaikan permasalahan sampah, yaitu penanganan, pemulihan, dan penormalan, dengan fokus saat ini pada tahap penanganan.
Baca Juga: Pemkot Bandung Segera Gelar ‘kick-off’ Penanganan Sampah
Strategi Penanganan Sampah yang Terencana
Dalam tahap ini, Pemkot Bandung harus memusnahkan 136 titik kumpul sampah yang telah teridentifikasi.
“Kami mulai dengan mengangkut sampah dari titik-titik tersebut ke Tempat Penampungan Sementara (TPS), lalu dimusnahkan melalui mesin insinerator,” jelas Erwin.
Target Pemkot adalah memasang satu mesin pemusnah sampah di setiap kecamatan, dengan rencana beroperasinya 25 hingga 30 mesin di berbagai lokasi di Kota Bandung.
Baca Juga: Erwin: Pemkot Bandung Kaji Penyelesaian Sampah dengan Teknologi Bio Fertinet
Permintaan untuk Kesabaran dan Keterlibatan Masyarakat
Erwin meminta masyarakat untuk bersabar karena proses penanganan terkendala oleh pembatasan jumlah pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.
Dia menekankan, “Step by step kita lakukan. Kami terbuka dengan usulan dari masyarakat. Kalau teknologinya aman, nyaman, dan berizin, kenapa tidak kita adopsi?”
Optimisme Dalam Menyelesaikan Masalah Sampah
Wakil Wali Kota itu menunjukkan optimisme bahwa Kota Bandung dapat mengatasi krisis sampah, mengatakan, “Kami bukan Superman atau Batman. Tapi insyaallah, dengan tahapan yang kita lakukan dan dukungan semua pihak, Bandung akan bebas dari sampah.”
Baca Juga: Farhan dan Erwin Tegaskan Fokus pada Penyelesaian Sampah dan Transportasi dalam 100 Hari Kerja
Teknologi Insinerator Hidrogen yang Menjanjikan
Mugi Sudjana, inisiator teknologi insinerator hidrogen, menjelaskan bahwa mesin rancangannya mampu memusnahkan hingga 2 ton sampah per hari.
“Mesin ini belum ada namanya, namun sudah beroperasi sekitar lima bulan. Per jamnya bisa memusnahkan sampah sampai 200 kilogram; makin panas, malah makin cepat. Residu yang dihasilkan juga sangat sedikit,” tutur Mugi.
Dia juga menggarisbawahi bahwa keberhasilan teknologi ini sangat bergantung pada kualitas operator. “Kalau operatornya rajin dan terlatih, hasilnya akan maksimal,” kata Mugi.
Mesin insinerator ini telah membantu mengelola sampah dari kawasan sekitar Saparua serta beberapa gedung pemerintahan, termasuk Gedung Sate.
Baca Juga: Pemerintah Kota Bandung Teliti Inovasi AutoThermiX untuk Pengelolaan Sampah yang Ramah Lingkungan
Dengan kapasitas operasional selama 10 jam sehari dan memerlukan sekitar 50 liter air untuk mengoperasikannya, inovasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengelolaan sampah di Kota Bandung.
Dengan keterlibatan masyarakat dan penerapan teknologi yang tepat, Pemkot Bandung berkomitmen untuk menyelesaikan masalah sampah secara berkelanjutan, menuju kota yang bersih dan ramah lingkungan. *Red
Komentar