KABARHARMONI | YOGYAKARTA, – Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kota Bandung, DR. H. Usep Sumarno, S.H., S.E., S.Ak., M.M., M.Si., MH., menegaskan bahwa sukses dan tidaknya koperasi sangat bergantung pada pemahaman jajaran pengurus dan anggota akan jati diri koperasi dan makna yang terkandung di dalamnya.
Usep aktif menyampaikan hal ini saat ia memberikan pembekalan kepada seluruh peserta pelatihan koperasi dengan tema ‘Jati Diri Koperasi’ dari tanggal 30 Juli hingga 2 Agustus 2025 di Hotel Fortuna Grande, Yogyakarta, pada Kamis, 31 Juli 2025.
Orientasi Keuntungan dan Sosialisasi dalam Koperasi
Usep menjelaskan bahwa koperasi adalah sebuah badan usaha yang berorientasi pada keuntungan.
Namun, keuntungan ini tidak hanya berbentuk keuangan, melainkan juga bersosialisasi.
“Sekarang mau sukses gimana kalau semua yang terlibat dalam koperasi tapi tidak memahami apa itu koperasi. Jadi koperasi itu adalah sebuah badan usaha yang berorientasi pada keuntungan,” terangnya.
Usep juga menambahkan bahwa keuntungan koperasi harus tetap ada.
Baca Juga: Wamen KKP Apresiasi Pembentukan Koperasi Merah Putih di Kelurahan Jatisari Kota Bandung
Koperasi Maju Berbasis Omset dan Penghasilan Pengurus
Usep mengungkapkan bahwa koperasi maju bergantung pada nilai omset yang koperasi itu miliki dan koperasi itu mampu memberikan penghasilan bagi pengurusnya.
“Karena dalam koperasi itu, orang bisa mengatakan bahwa koperasi itu maju dan berhasil ketika koperasi itu sudah bisa mensejahterakan anggota dan mampu memberikan penghasilan bagi para pengurusnya,” ujarnya.
Pentingnya Ilmu dan Pelatihan untuk Sukses Koperasi
Usep menekankan bahwa berhasil dan tidaknya koperasi tergantung pada ilmu yang koperasi itu miliki.
Oleh karena itu, pengurus koperasi harus sering mengikuti pelatihan untuk memahami koperasi dengan lebih baik.
“Tanpa faham ilmunya, kita tidak mungkin akan berhasil. Termasuk koperasi, jadi pengurus itu harus sering mengikuti pelatihan supaya faham,” katanya.
Baca Juga: Koperasi: Pilar Strategis Kesejahteraan Ekonomi dan Inklusi Sosial
Pengkaderan dan Kepemimpinan dalam Koperasi
Usep juga mengingatkan bahwa menjadi pengurus atau ketua koperasi tidak memiliki batasan waktu, asalkan mereka mampu mensejahterakan anggota dan anggota mempercayai mereka.
Namun, ia menekankan pentingnya pengkaderan dalam koperasi.
“Pengurus ataupun ketua koperasi itu harus anggota. Sehingga mereka hapal situasi, jadi mereka harus melakukan pengkaderan secara simultan,” pungkasnya. Red
Komentar