KABARHARMONI | BANDUNG, – Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menilai, semangat gotong royong yang tumbuh dari tingkat Kelurahan dan RW adalah kekuatan utama pembangunan Kota Bandung.
Hal itu ia ungkapkan saat menghadiri peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-22. Sekaligus HUT ke-25 LPM Cipadung Kidul, Kecamatan Panyileukan, Sabtu 2 Agustus 2025.
Apresiasi untuk LPM Cipadung Kidul
Erwin mengapresiasi kiprah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Cipadung Kidul yang telah berperan selama seperempat abad. Dalam membangun kolaborasi antara warga dan pemerintah.
“Usia 25 tahun bukan waktu yang sebentar. Ini bukti bahwa LPM Cipadung Kidul menjadi mitra yang andal dalam menggerakkan masyarakat,” ujarnya.
Gotong Royong sebagai Kekuatan Sosial
Menurutnya, BBGRM ke-22 dan HUT ke-25 LPM ini menjadi momen penting untuk memperkuat nilai-nilai warisan bangsa.
“Gotong royong bukan hanya tradisi, tetapi kekuatan sosial yang mampu mempercepat pembangunan di tingkat lokal,” ungkapnya.
Baca Juga: HUT ke-25 LPM di Kecamatan Andir, Erwin: Gotong Royong Fondasi Utama Pembangunan Kota Bandung
Kolaborasi sebagai Kunci Keberhasilan
Erwin menambahkan bahwa partisipasi warga akan membuat berbagai program Pemkot Bandung lebih berhasil.
“Pemerintah bisa hadir dengan program, tapi kunci keberhasilannya ada pada kolaborasi. Mari terus menjaga semangat saling peduli dan kebersamaan,” katanya.
Rangkaian Kegiatan BBGRM
Rangkaian kegiatan BBGRM tahun ini mencakup apel warga, pembagian sembako dan alat tulis, penyerahan alat kebersihan, senam bersama, jalan santai. Hingga lomba mewarnai anak-anak.
Semua kegiatan ini, kata Erwin, merupakan bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan LPM.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Erwin Dorong LPM Aktif Bersama Demi Membangun Kota Bandung
Program Inovatif LPM Cipadung Kidul
Ketua LPM Cipadung Kidul, Ajat Sudrajat menyampaikan, kegiatan BBGRM telah berlangsung sejak sebulan sebelumnya. Dengan program utama berupa normalisasi saluran air di enam RW untuk mengatasi masalah banjir.
“Kami bekerja sama dengan DSDABM dan UPT PU Gedebage, serta menggerakkan seluruh stakeholder di kelurahan,” ungkapnya.
Partisipasi Masyarakat yang Luar Biasa
Ajat menyebutkan, sumber pendanaan kegiatan berasal dari APBD Kota Bandung dan swadaya masyarakat. Dengan komposisi 40 persen dari pemerintah dan 60 persen dari warga.
“Ini menunjukkan partisipasi masyarakat yang luar biasa,” katanya.
Program Nyala dan Nyatim
Ajat juga memperkenalkan dua program inovatif LPM Cipadung Kidul tahun ini, yaitu Nyala (Nyaah ka Lansia) dan Nyatim (Nyaah ka Anak Yatim). Bertujuan memberikan perhatian khusus kepada kelompok rentan.
“Melalui program ini, kami ingin berbagi kepada lansia dan anak yatim yang membutuhkan,” ujarnya. Red
Komentar