Pemkot Bandung Optimalkan Pemusnahan Sampah dan Terapkan Teknologi Motah

KABARHARMONI | BANDUNG, – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya mencari solusi terbaik dalam pengelolaan sampah.

Dalam rapat Satgas Penanganan Sampah Terpadu, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara, menegaskan, bahwa, pemusnahan sampah harus menjadi prioritas utama, karena itu, Pemkot Bandung merancang serangkaian langkah strategis untuk mengoptimalkan sistem pengelolaan sampah.

Langkah utama yang akan diambil, tambah Koswara, adalah optimalisasi pemanfaatan Motah (Alat Pemusnah Sampah).

Koswara, menekankan, pentingnya memaksimalkan Motah sebagai alat untuk solusi pemusnahan sampah yang efektif.

“Kita harus memaksimalkan segala sumber daya yang ada untuk menyelesaikan permasalahan sampah, terutama dalam hal pemusnahan sampah,” ujar Koswara.

Koswara, mengakui, Saat ini, terdapat enam unit Motah milik BBWS yang sudah dapat dioperasikan, selain beberapa lainnya yang tersedia di lingkungan Pemkot Bandung.

Koswara, berharap, Selain pemusnahan sampah, pemberdayaan bank sampah juga menjadi fokus Pemkot Bandung.

“Kota Bandung kini memiliki sekitar 300 bank sampah, namun, pengelolaannya perlu diperbaiki agar pemilahan sampah dapat dilakukan lebih efektif sejak sumbernya,” harap Koswara.

Koswara, mendorong jajaran Pemkot Bandung untuk membuat skema bank sampah dengan sistem jemput bola.

“Dengan pola kerja yang lebih sistematis, diharapkan jumlah sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) dapat dikurangi secara signifikan,” kata Koswara.

Koswara, menjelaskan, bahwa, Pemkot Bandung juga menjalin kolaborasi dengan vendor pengolahan sampah untuk mencari solusi jangka panjang.

Koswara, optimis, dengan kehadiran vendor yang memiliki teknologi pengolahan sampah yang ramah lingkungan, pengelolaan sampah dapat lebih efisien.

Dalam rapat tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi, mengungkapkan, bahwa, Sektor pengangkutan dan pemanfaatan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) akan dioptimalkan.

Dudi, mengaku, Kota Bandung menghadapi beban pengangkutan sampah sebanyak 154 ritase per hari, dengan kekurangan 14 ritase dari target kuota 140 rit ke TPA Sarimukti, sebagai solusinya, Pemkot Bandung akan memanfaatkan tabungan kuota ritase dari bulan Desember dan Januari yang mencapai 377 rit.

“Dengan mekanisme ini, sampah dapat diangkut ke TPA Sarimukti dengan skema 140 rit ditambah 13 rit per hari selama bulan Februari,” ujar Dudi.

Beberapa TPST terus diperbarui dalam upaya pengelolaan sampah yang lebih optimal, diantaranya:

1. TPST Nyengseret & Tegallega: estimasi pengolahan 6 rit per hari.

2. TPST Batununggal: estimasi pengolahan 1 rit per hari.

3. TPST Cicukang Holis: estimasi pengolahan 6 rit per hari.

Dudi Prayudi, mengungkapkan, bahwa, Mesin pirolisis di TPST Cicukang Holis sedang dipercepat pengoperasiannya.

“Mesin ini dapat memproses 10 meter kubik sampah per jam, atau sekitar 9 rit dalam 10 jam kerja. Targetnya, alat ini sudah bisa beroperasi pada awal Maret,” ungkap Dudi.

Dudi, optimis, Dengan berbagai langkah yang dilakukan oleh Pemkot Bandung, masalah sampah di Kota Bandung dapat tertangani dengan lebih efektif dan berkelanjutan, tanpa harus terus mengandalkan pembuangan sampah ke luar wilayah Kota Bandung. *Red

Komentar