KABARHARMONI | BANDUNG, – Kelurahan Cigending, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, memiliki potensi bencana yang cukup tinggi karena berbukit dan dilewati dua aliran sungai besar, Cipanjali dan Cicalobak.
Oleh karena itu, Pemkot Bandung melakukan kegiatan Siskamling Siaga Bencana ke-18 untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan warga terhadap potensi bencana.
Wali Kota Bandung: Cigending Punya Semangat Luar Biasa
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memimpin langsung kegiatan Siskamling Siaga Bencana ke-18 di Kelurahan Cigending.
Ia mengatakan bahwa Cigending memiliki semangat luar biasa, namun juga memiliki tantangan besar karena dua sungai besar yang siap menguji kesiapan warga.

“Cigending ini punya semangat luar biasa. Tapi wilayah ini juga punya tantangan besar dua sungai besar yang siap menguji kesiapan kita,” ujar Farhan.
Simulasi Cepat Tanggap dan Kesiapsiagaan Relawan
Kegiatan siaga bencana kali ini lebih banyak menekankan pada simulasi cepat tanggap dan kesiapan relawan di tiap RW.
Farhan berharap bahwa warga Cigending dapat memiliki barisan siaga yang tidak hanya tangguh secara fisik tetapi juga kompak secara sosial.
“Kami ingin Cigending punya barisan siaga, bukan hanya tangguh secara fisik tapi juga kompak secara sosial,” tambah Farhan.
Isu Stunting dan Penyandang Disabilitas
Diskusi yang berlangsung hangat juga menyingkap fakta lain. Sekitar 24 persen warga Cigending masih masuk kategori pra-sejahtera.

Farhan menilai bahwa ini bukan sekadar angka, tapi panggilan bagi pemerintah dan masyarakat untuk mempersempit jarak antara pertumbuhan ekonomi dan rasa keadilan.
Selain itu, isu stunting juga turut disorot. Dari 586 balita, terdapat 12 anak terindikasi stunting.
Farhan meminta Dinas Kesehatan dan DPPKB melakukan verifikasi lapangan serta memastikan intervensi gizi sampai ke tingkat keluarga.
Baca Juga: Wali Kota Bandung Tinjau Langsung Kesiapsiagaan Bencana dan Kesehatan di Kelurahan Pelindung Hewan
Tim Siaga Bencana dan Kegiatan Masyarakat
Di sela kegiatan, warga Cigending juga menunjukkan kesiapan mereka melalui Tim Siaga Bencana (Redkar).
Farhan mengapresiasi semangat mereka, namun mengingatkan agar upaya pencegahan tidak berhenti di pelatihan semata.
“ Sprinkler sederhana di gang sempit bisa menyelamatkan nyawa. Mari kita buktikan, penanganan bencana bisa dimulai dari tangan sendiri,” serunya, disambut tepuk tangan warga.
Baca Juga: Pemerintah Kota Bandung Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana untuk Masyarakat Tangguh
Pendekatan Kolaboratif

Kegiatan Siskamling Siaga Bencana merupakan inisiatif Pemkot Bandung untuk memperkuat ketahanan masyarakat berbasis wilayah, dengan pendekatan kolaboratif antara pemerintah, relawan, dan warga.
Hingga Oktober 2025, program ini telah menjangkau 18 kelurahan dari target 151 lokasi prioritas rawan bencana di Kota Bandung. Red

 
																						





Komentar