Kota Bandung Terus Hadapi Kemacetan, Solusi dari DPRD dan Dishub Bandung, Bagaimana?

KABARHARMONI | BANDUNG, – Kemacetan lalu lintas telah menjadi salah satu permasalahan serius yang terus mengganggu aktivitas warga Kota Bandung.

Dengan semakin tingginya volume kendaraan dan terbatasnya kapasitas jalan, isu ini semakin memerlukan perhatian khusus.

Menyikapi hal tersebut, Radio Sonata dan PRFM berkolaborasi, mengadakan talkshow, untuk membahas solusi kemacetan, dengan menghadirkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung dan Komisi III DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Bandung, pada Selasa, 4 Februari 2025.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bandung, H. Agus Andi Setiawan, S.Pd.I., menilai, kemacetan yang terjadi di Kota Bandung sangat dipengaruhi oleh ketidakseimbangan antara jumlah kendaraan dan kapasitas jalan yang ada.

“Permasalahan utama adalah tumbuhnya jumlah kendaraan, sementara kapasitas jalan yang ada tidak bertambah. Kendaraan dan jalan yang tidak seimbang, kapasitas jalan yang sakitu-sakitu teuing,” jelas Andi.

Agus Andi, mengajak semua pihak untuk bersama-sama menciptakan suasana lalu lintas yang lebih nyaman dan tertib.

“Ayo sama-sama menciptakan lalu lintas yang nyaman. Kalau padat sih padat, tapi jangan sampai ada satu atau dua orang yang tidak sabar, lalu membuat macet,” ajak Agus Andi.

Agus Andi Setyawan, S.Pdi., salah seorang Anggota DPRD Kota Bandung, dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), meyakini, Dengan saling menjaga disiplin berlalu lintas, kemacetan bisa diatasi secara bersama-sama.

Di talkshow itu, Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung, Iqbal Mohamad Usman, mengemukakan, pentingnya peran transportasi umum dalam mengurangi kepadatan di jalan raya.

Menurut Iqbal, Solusi ideal untuk mengatasi kemacetan adalah dengan mengoptimalkan sistem Bus Rapid Transit (BRT).

“BRT sudah ada dan beroperasi di Kota Bandung, yaitu Metro Jabar Trans. Namun, untuk mengurai kemacetan, perlu ada kolaborasi dengan seluruh wilayah Bandung Raya, khususnya dalam pelaksanaan BRT,” ujar Iqbal.

Iqbal, juga menyarankan, untuk membangun jalur khusus bagi BRT agar bisa mengakses seluruh wilayah di Bandung Raya, yang diharapkan dapat mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang beredar di jalan.

“Dengan begitu, diharapkan arus lalu lintas menjadi lebih lancar dan efisien,” jelas Iqbal Mohamad Usman, S.I.P., S.H., salah seorang Anggota DPRD Kota Bandung, dari Fraksi Partai Golkar (Golongan Karya),

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Asep Kuswara, menjelaskan berbagai langkah yang telah diambil oleh pemerintah kota untuk mengurangi kemacetan.

Asep, menjelaskan, salah satu langkah yang dilakukan, adalah, dengan melakukan razia parkir liar.

“Kami juga telah menetapkan jam pulang sekolah dan kerja yang diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi penumpukan kendaraan pada waktu-waktu tertentu,” kata Asep.

Selain itu, Dishub Kota Bandung juga menempatkan personel di titik-titik rawan kemacetan untuk meminimalisir terjadinya penumpukan kendaraan.

“Termasuk menempatkan personel di sejumlah titik untuk meminimalisir kemacetan,” ujar Asep Kuswara.

Dengan berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah kota, ditambah dengan dukungan aktif dari masyarakat dan sektor swasta, diharapkan, masalah kemacetan di Kota Bandung bisa teratasi dengan lebih efektif.

Sinergi antara kebijakan pemerintah dan kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan lalu lintas yang lancar dan nyaman di masa depan. *Red

Komentar