KABARHARMONI | BANDUNG, – Menanggapi rencana SMP (Sekolah Menegah Pertama) Negeri 2 Kota Bandung yang akan melaksanakan kegiatan study tour ke pulau Bali.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandung dari Fraksi PDI Perjuangan, Andri Gunawan, menegaskan, bahwa, pihak sekolah tidak boleh memaksakan kehendak kepada siswa yang menolak mengikuti kegiatan study tour yang sifatnya “tidak wajib”.
“Gak boleh maksa, soal study tour itu gak wajib itu,” ujar Andri Gunawan, Kamis, 23 Januari 2025.
Andri, mengatakan, prinsipnya sekolah jangan ngadi-ngadi dan jangan memberatkan siswa yang tidak mampu.
“Saya keberatan apalagi jika dengan adanya pernyataan yang tidak ikut tidak mendapatkan nilai tambahan,” geram Andri.
Andri, menjelaskan, dalam mempelajari keragaman budaya, mensyukuri kekayaan kebudayaan Indonesia, tidak lantas “sekonyong konyong” ekspresinya harus study tour ke Bali.
“Jika siswa tidak bisa ikut karena keterbatasan biaya, hal itu bisa diganti dengan karya tulis atau sejenisnya,” terang Andri.
“Presiden dan Gubernur tepilih saja sudah memberikan contoh bagaimana negara harus dikelola dengan prinsip efisiensi dan harus menyayangi rakyat kecil. Kalo sampe ada rakyat kecil yang tersakiti, dapat diskriminasi karena tidak ikut lalu tidak dapat tambahan nilai. Sekolah dan Dinas akan kami evaluasi,” tegas Andri.
Penegasan dari Andri, bahwa, yang punya uang silahkan ikut, yang tidak punya dana diganti saja dengan karya tulis atau tugas-tugas lain yang pada prinsipnya memahami kekayaan budaya Bangsa Indonesia.
“Tapi jangan ada pemaksaan, jangan ada diskriminasi,” ujar Andri.
Seperti dilansir dari dobrak.com, meski rencana study tour SMPN 2 Bandung tersebut mendapat penolakan dari orang tua siswa (ortusis), tapi pihak panitia study tour terus merayu ortusis agar mengikutsertakan anaknya dalam kegiatan kunjungan ke beberapa obyek wisata di Pulau Dewata. *Red
Komentar