Visi Bandung Utama, Mewujudkan Transportasi Publik yang Inklusif di Kota Bandung

KABARHARMONI | BANDUNG, – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, telah memperkenalkan visi Bandung Utama yang menekankan pentingnya keterbukaan dan inklusivitas dalam penataan kota, terutama, dalam sistem transportasi publik.

Farhan, menyoroti, bahwa, transportasi harus dapat diakses oleh semua kelompok masyarakat, termasuk, pelajar, lansia, perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas, sebagai simbol kesetaraan mobilitas.

Dalam upaya untuk mengembangkan pengelolaan transportasi, Pemerintah Kota Bandung merencanakan penerapan sistem Bus Rapid Transit (BRT), yang mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank Dunia.

Sistem BRT ini akan diperluas ke wilayah Cekungan Bandung, termasuk, Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi, dengan fokus pada kebutuhan transportasi mahasiswa.

Selain itu, Pemkot Bandung berencana mengintegrasikan jaringan angkutan kota ke dalam satu sistem berbasis digital, menghapus transaksi tunai untuk menciptakan pengalaman transportasi yang lebih efisien.

Keterbukaan dan Inklusivitas dalam Transportasi

“Keterbukaan yang kita usung adalah menghadirkan rasa aman, nyaman, dan inklusif bagi semua. Salah satu contohnya adalah dalam aspek transportasi publik,” ujar Farhan.

Farhan, menekankan, bahwa, transportasi publik harus menjadi simbol kesetaraan, memastikan bahwa mobilitas dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Farhan, menambahkan, Jika transportasi publik di Kota Bandung dapat diakses oleh empat kelompok utama (lansia, disabilitas, perempuan, dan anak-anak), maka, secara otomatis, transportasi itu dapat diakses oleh semua orang.

“Inilah makna keterbukaan yang tercermin dalam sistem transportasi publik di Bandung. Dengan kata lain, langkah ini akan menciptakan jembatan bagi masing-masing individu untuk berpartisipasi dalam kehidupan kota yang lebih aktif,” kata Farhan.

Rencana Besar: Penerapan Sistem BRT

Dalam waktu satu tahun ke depan, Pemerintah Kota Bandung berencana melakukan terobosan besar dalam pengelolaan transportasi.

Salah satu langkah utama, adalah, penerapan sistem Bus Rapid Transit (BRT).

“Ini bukan sekadar pekerjaan biasa, karena mendapat dukungan dari Bank Dunia. Dengan ini, Bandung akan menjadi kota pertama di luar Jakarta yang menerapkan sistem BRT,” jelas Farhan.

Sistem BRT ini diharapkan tidak hanya meningkatkan aksesibilitas di dalam Kota Bandung, tetapi juga mengurangi kemacetan dan emisi dari kendaraan pribadi.

Harapan ini berfokus pada integrasi yang lebih baik antara moda transportasi, serta, meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Ekspansi ke Wilayah Cekungan Bandung

Farhan juga mengungkapkan, bahwa, tidak hanya terbatas di Kota Bandung, sistem BRT akan diperluas ke wilayah Cekungan Bandung atau Bandung Raya.

Wilayah ini mencakup Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.

“Wilayah Sumedang menjadi bagian dari rencana ini karena memiliki populasi mahasiswa yang tinggi dan membutuhkan akses transportasi yang lebih baik,” tutur Farhan.

Pengembangan transportasi yang inklusif ini, juga diharapkan dapat mendukung kegiatan sehari-hari mahasiswa dan masyarakat, memberikan kemudahan akses ke lembaga pendidikan dan tempat kerja.

Integrasi Jaringan Angkutan Kota

Sebagai bagian dari pengembangan sistem ini, Pemkot Bandung berencana untuk memperbarui dan mengintegrasikan jaringan angkutan kota (angkot) ke dalam satu sistem berbasis digital.

Dengan menghapus transaksi tunai, sistem ini akan menciptakan pengalaman transportasi yang lebih efisien dan modern bagi masyarakat.

“Secara bertahap, transformasi ini akan membuat sistem transportasi di Bandung semakin canggih dan sederhana,” tambah Farhan.

Langkah ini tidak hanya akan meningkatkan kenyamanan, tetapi juga memberikan transparansi dalam pengelolaan dan penggunaan anggaran transportasi.

Dengan demikian, Kota Bandung dapat menjadi contoh bagi daerah lain, dalam hal inovasi transportasi yang berkelanjutan dan inklusif.

Visi Bandung Utama, Menuju Transportasi Publik yang Inklusif

Visi Bandung Utama yang diperkenalkan oleh Wali Kota Muhammad Farhan, membawa harapan baru, untuk sistem transportasi di Kota Bandung.

Implementasi BRT dan inovasi dalam jaringan angkutan kota, diharapkan, mampu menciptakan mobilitas yang adil bagi semua kalangan.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, visi ini berpotensi menjadi langkah nyata menuju kota yang lebih terbuka dan inklusif bagi semua warganya. *Red

Komentar