Pemkot Bandung Luncurkan Program Padat Karya untuk Penanggulangan Pengangguran

KABARHARMONI | BANDUNG, – Pemerintah Kota Bandung kembali meluncurkan program Padat Karya sebagai salah satu strategi untuk mengatasi pengangguran terbuka.

Dalam kegiatan ini, sebanyak 4.600 warga Kota Bandung akan terlibat dalam program Padat Karya Tematik yang tersebar di 92 titik.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, secara resmi membuka program tersebut dalam Apel Gebyar Padat Karya yang diselenggarakan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Selasa, 15 April 2025.

Memahami Tujuan Program Padat Karya

Wali Kota Farhan menegaskan bahwa program ini lebih dari sekadar penyediaan pekerjaan sementara.

“Program ini memang tidak memberikan pekerjaan permanen, tapi sangat penting untuk memberikan penghasilan sementara bagi warga yang belum bekerja. Ini bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat,” ujar Farhan.

Melalui inisiatif ini, Pemkot berharap dapat menjaga stabilitas ekonomi masyarakat sekaligus menciptakan peluang kerja.

Farhan juga menyampaikannya sebagai wujud semangat gotong royong antara pemerintah, DPRD, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan.

“Kami berharap peserta dapat membawa pulang minimal penghasilan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Inilah bentuk kolaborasi nyata, karena Bandung adalah kota saudara bagi kita semua,” kata Farhan di hadapan peserta.

Baca Juga: Pemerintah Kota Bandung Perkuat Komitmen Atasi Pengangguran Melalui Program Padat Karya dan Pelatihan Keterampilan

Rincian Pelaksanaan Program

Tim melaksanakan Program Padat Karya 2025 di 24 kecamatan dan 64 kelurahan dengan total anggaran mencapai Rp18 Miliar.

Andri Darusman, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung, menggunakan dana tersebut untuk membiayai 92 paket kegiatan padat karya yang mereka usulkan dalam Musrenbang dan reses DPRD.

Tim melibatkan 50 pekerja per titik untuk melaksanakan setiap kegiatan selama 10 hari kerja. Masing-masing peserta menerima upah Rp175.000 per hari serta mendapatkan asuransi BPJS Ketenagakerjaan,” jelas Andri.

Program ini tidak hanya memberikan upah kepada peserta, tetapi juga melengkapi mereka dengan perlengkapan kerja, termasuk sepatu boot, cangkul, garpu taman, sekop, dan sapu lidi.

Selain itu, kami menyediakan konsumsi berupa makanan dan minuman ringan setiap hari. Ini bagian dari upaya Pemkot untuk memastikan tenaga kerja yang terlibat dalam kondisi siap dan sehat.

Baca Juga: Inovasi Disnaker Kota Bandung: Layanan Master dan New Bima Mudahkan Akses Ketenagakerjaan

Membangkitkan Ekonomi Lokal

Wali Kota Farhan berharap program Padat Karya dapat berfungsi sebagai penggerak roda ekonomi.

“Memberikan penghidupan yang layak adalah kewajiban kita bersama. Bukan hanya untuk pria kepala keluarga, tapi untuk siapa pun yang sedang berjuang demi penghasilan bagi keluarganya,” ungkap Farhan.

Kami berharap dukungan penuh dari berbagai pihak membuat kegiatan ini memberikan dampak positif bagi perekonomian kota.

Melalui program ini, Pemkot Bandung menunjukkan dedikasi dalam menangani permasalahan sosial dan ekonomi.

Dengan melibatkan warga dalam kegiatan positif, kami berharap dapat menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, sehingga tercipta komunitas yang lebih mandiri dan sejahtera. *Red

Komentar