Wali Kota Bandung Pesankan Semangat Kolaborasi untuk Para Delegasi Simposium Bandung Asia Afrika City Network

KABARHARMONI | BANDUNG, – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan pesan hangat dan penuh semangat kepada para delegasi internasional dalam Simposium Bandung Asia Afrika City Network Sesi 2.

Dalam sambutannya. Farhan menekankan pentingnya ide dan kolaborasi sebagai jiwa Kota Bandung, yang merupakan warisan berharga dari Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955.

“Kolaborasi selalu menjadi jiwa dari Kota Bandung,” ujarnya di Aula Barat ITB pada Senin, 19 Mei 2025.

Melangkah ke Dalam Sejarah

Dalam konteks sejarah. Farhan mengingatkan bahwa Kota Bandung dibangun pertama kali pada tahun 1809 di bawah pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Sebagai bagian dari proyek Jalan Raya Pos.

“Mungkin dari situlah jiwa Bandung yang dinamis dan bergaya lahir,” ucap Farhan, menunjukkan bagaimana sejarah turut memengaruhi karakter kota ini.

Bandung kemudian dikenal sebagai “Paris van Java,” mencerminkan semangat kreatif yang khas.

Baca Juga: Bandung Memimpin Bangkitnya Semangat Solidaritas Asia-Afrika: Menyambut 70 Tahun KAA dengan Rangkaian Acara Emosional dan Inspiratif

Evolusi Ekosistem Kreatif

Farhan mengungkapkan bahwa ekosistem kreatif Bandung. Baru benar-benar terbentuk secara struktural sejak tahun 2013, yang ia sebut sebagai titik balik penting bagi perkembangan kota.

Ia mencatat geliat pelaku industri kreatif yang mulai tumbuh signifikan pada masa itu.

“Saat itu, saya juga ikut membangun industri sepak bola nasional, mulainya dari Bandung,” kata Farhan.

Ia mengakui, tidak ada rancangan besar di balik semua itu, tetapi momentum yang tepat berhasil mempertemukan berbagai ide besar.

Baca Juga: Kota Bandung Luncurkan Logo AAYF 2025: Simbol Kreativitas dan Solidaritas Global, Akan Diintegrasikan Dalam Berbagai Agenda Besar

Proses Membangun Ide

Lebih jauh, Farhan memberikan refleksi mendalam tentang proses membangun ide.

“Bagian tersulit dari membangun ide adalah menemukan ide yang tepat,” katanya.

Ia menekankan bahwa ide yang hebat akan sia-sia tanpa dukungan dari lingkungan yang kolaboratif.

“Tanpa teman, tim, dan lingkungan yang mendukung, ide itu akan tetap menjadi ide belaka,” kata Farhan.

Farhan menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghasilkan inovasi yang berarti.

Baca Juga: Pameran Filateli Merayakan 70 Tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung

Mengingat Semangat KAA

Sebagai penutup, Farhan kembali mengangkat inspirasi besar dari Konferensi Asia-Afrika 1955. Mengenang sejumlah tokoh yang berhasil hadir di Bandung saat itu, meskipun saat itu infrastruktur komunikasi dan transportasi masih terbatas.

“Tapi ide dan tekad kuat membuat para tokoh dari seluruh dunia datang ke Bandung,” kata Farhan.

Menurutnya, semangat solidaritas Selatan-Selatan yang lahir dari KAA harus terus dijaga dan diwariskan melalui penciptaan ide-ide baru. Serta kolaborasi lintas negara.

“Terima kasih atas kehadiran kalian hari ini. Sampai jumpa malam ini di gala dinner, dan besok di kegiatan bersama. Semoga kita bisa terus berbagi ide dan memperkuat solidaritas,” tuturnya, menutup sambutannya dengan harapan akan kolaborasi yang berkelanjutan.   *Red

Komentar