Pemkot Bandung dan Baznas Bersinergi Maksimalkan Potensi Zakat sebagai Motor Penggerak Pemberdayaan Umat

KABARHARMONI | BANDUNG, – Pemerintah Kota Bandung dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung bertekad memaksimalkan potensi zakat sebagai motor penggerak pemberdayaan umat.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mengungkapkan bahwa pengelolaan zakat secara amanah dan profesional akan memberikan kekuatan luar biasa pada zakat itu sendiri.

Zakat Bukan Sekadar Kewajiban Ibadah

“Zakat bukan sekadar kewajiban ibadah, tapi sistem sosial yang sangat kuat. Ia mampu mengangkat derajat saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ujar Erwin saat membuka Sosialisasi dan Edukasi Zakat “Pelatihan Dai Zakat”. Di Pendopo Kota Bandung, Selasa, 12 Agustus 2025.

Ia menyampaikan apresiasi kepada Baznas atas dedikasinya dalam meningkatkan kesadaran zakat di masyarakat.

Baca Juga: Kesadaran Sosial Masyarakat melalui Penyaluran Zakat Fitrah di Bandung

Pelatihan Dai Zakat sebagai Langkah Strategis

Menurut Erwin, pelatihan dai zakat menjadi langkah strategis untuk melahirkan penggerak dakwah yang mampu menanamkan semangat berbagi. Sekaligus membangun kesejahteraan sosial.

“Zakat bukan sekadar kewajiban ibadah, namun sistem sosial yang sangat kuat. Jika dikelola amanah dan profesional, zakat dapat mengangkat derajat saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ungkapnya.

Program Pemberdayaan Masyarakat

Pemkot Bandung saat ini tengah menyiapkan program besar di 30 kecamatan, seperti Pusat Inkubasi Bisnis dan Pusat Kuliner.

Pemerintah akan membekali masyarakat dengan pelatihan kewirausahaan, manajemen keuangan, pemasaran digital, dan ekonomi kreatif untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka.

Pemerintah akan mendorong mereka untuk menjadi pengusaha mandiri setelah mereka siap dan memiliki kemampuan yang memadai.

“Kami ingin kolaborasi dengan Baznas lebih erat. Jangan sampai bantuan tumpang tindih, tapi harus tepat sasaran untuk mengubah mustahik menjadi muzaki. Potensi zakat di Bandung sangat besar, tapi butuh penggerak yang paham fikih zakat dan strategi dakwah efektif,” kata Erwin.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Bandung, Erwin: Dakwah Tidak Hanya di Atas Mimbar, Tapi Aksi Nyata di Tengah Masyarakat

Pelatihan Dai Zakat Berlangsung Dua Hari

Ketua Baznas Kota Bandung, Akhmad Roziqin, menginformasikan bahwa Baznas akan menggelar pelatihan dai zakat selama dua hari dan kemudian memberikan pendampingan selama beberapa pekan ke depan.

Peserta terdiri dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dan tokoh masyarakat di 30 kecamatan.

“Dai zakat ini berbeda. Mereka hadir untuk menyelesaikan persoalan zakat secara sistemik dan menjadikannya pilar pembangunan. Terima kasih kepada Pemkot Bandung yang mendanai kegiatan ini lewat APBD,” kata Roziqin.

Dai Zakat sebagai Corong Utama Sosialisasi Zakat

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bandung, Abdurahim, mengatakan bahwa dai zakat akan menjadi corong utama sosialisasi zakat di masyarakat.

“Dai zakat bertugas menjadi corong sosialisasi di masyarakat, agar potensi zakat dapat dimaksimalkan untuk pemberdayaan umat. Dengan pengelolaan yang baik, dana zakat, infak, dan sedekah bisa membantu pemerintah, terutama saat anggaran terbatas atau bencana,” katanya.

Baca Juga: BAZNAS RI Serahkan Penghargaan Kabupaten Zakat kepada BAZNAS Kabupaten Ciamis

Pemkot Bandung dan Baznas bersinergi untuk memaksimalkan potensi zakat, sehingga dapat memberdayakan umat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.   Red

Komentar