Erick Soroti Relevansi Isu Sampah Terhadap Masalah Banjir

KABARHARMONI | BANDUNG, – Wakil Ketua Komisi I DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Bandung, Erick Darmadjaya, B.Sc., M.K.P., menjadi narasumber dalam talk show OPSI dengan tema “Banjir, Macet, dan Sampah, Farhan Bisa Apa?”, di Studio PRFM Bandung, Jumat, 8 Maret 2025.

Dalam acara tersebut, Erick mengemukakan sejumlah masalah krusial yang dihadapi oleh Kota Bandung serta solusinya.

Penanganan Masalah Banjir

Erick Darmadjaya, mengatakan, bahwa, persoalan banjir di Kota Bandung merupakan tantangan besar.

“Masalah banjir selama ini diakibatkan oleh berbagai faktor penyebab, salah satunya adanya kesalahan dalam hal penataan ruang,” kata Erick.

Untuk itu, Erick, mengajak semua stakeholder untuk terlibat dalam penyelesaian masalah ini.

Pembersihan gorong-gorong dan pengurasan sungai selama ini hanya merupakan tindakan sementara.

“Upaya penyelesaian banjir masih menyisakan pekerjaan rumah yang besar bagi Pemerintah Kota Bandung,” ujar Erick.

Selain itu, Erick, menyoroti relevansi isu sampah terhadap masalah banjir.

“Penyelesaian persoalan banjir harus seiring dengan upaya penyelesaian sampah,” terang Erick.

Program Penanganan Sampah

Dalam upaya mengatasi masalah sampah, tersedia beberapa program, seperti, Kang Pisman, Mesin Olah Runtah (Motah), dan Bank Sampah.

“Program-program ini perlu terus kita perkuat dan dilaksanakan secara masif,” ungkap Erick.

Kesadaran masyarakat sangat penting dalam keberhasilan program ini.

“Fasilitas dan program yang dimiliki pemerintah hanyalah bersifat pendukung,” ujar Erick.

Kolaborasi dengan pemerintah daerah lainnya di wilayah Bandung Raya, juga diangkat sebagai langkah penting.

Penandatanganan bersama terkait pemanfaatan TPPAS Legok Nangka baru-baru ini, diharapkan, bisa segera diwujudkan.

Mengatasi Kemacetan

Selain banjir dan sampah, Erick, menyoroti permasalahan kemacetan di Kota Bandung.

“Persoalan kemacetan bukan hanya disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah kendaraan pribadi yang terus meningkat dengan ketersediaan infrastruktur yang tidak memadai,” tutur Erick.

Parkir liar dan kurangnya garasi di rumah-rumah, juga menjadi bagian dari masalah yang perlu segera diatasi.

Erick, menggarisbawahi pentingnya sikap tegas dari pemerintah.

“Pemerintah sebagai regulator harus tegas dalam menetapkan sebuah kebijakan,” harap Erick.

Erick, berharap, sikap ini dapat menghasilkan perubahan yang positif di masyarakat.

Dalam kesimpulannya, Erick Darmadjaya, menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, untuk mengatasi masalah banjir, sampah, dan kemacetan di Kota Bandung.

Dengan pendekatan yang lebih komprehensif dan kerjasama yang solid, diharapkan, tantangan ini dapat diatasi secara efektif demi kesejahteraan masyarakat kota. *Red

Komentar