Wakil Wali Kota Erwin Dukung Kebijakan Jam Malam bagi Anak-anak dan Remaja

KABARHARMONI | BANDUNG, – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung masih menerapkan jam malam bagi anak-anak dan remaja, seiring dimulainya kembali aktivitas sekolah.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mendukung kebijakan jam malam ini dengan tujuan membentuk karakter disiplin generasi muda.

Pentingnya Waktu Istirahat bagi Anak-anak

Erwin menyatakan bahwa anak-anak, khususnya pelajar SMA, perlu mendapat cukup waktu istirahat agar siap menjalani aktivitas positif sejak pagi hari.

“Saya setuju dengan Gubernur soal jam malam. Anak-anak pukul 21.00 malam sudah harus tidur. Mereka sekolah masuk pukul 06.30 pagi. Disiplin ini penting agar anak bisa bangun lebih awal, sempat tahajud, salat subuh berjamaah, olahraga, sarapan, lalu berangkat sekolah dengan semangat,” ujar Erwin usai menghadiri MPLS di SMA Kartika XlX – 1 Bandung, Rabu 16 Juli 2025.

Baca Juga: Wali Kota Farhan: Aturan Jam Malam untuk Pelajar, Efektif Berlaku Per 2 Juni 2025

Pendidikan Karakter untuk Anak-anak Bandung

Kebijakan jam malam ini bukan sekadar pembatasan, melainkan bentuk pendidikan karakter untuk anak-anak Bandung agar tumbuh menjadi pribadi yang taat, cerdas, dan cinta lingkungan.

“Konsep saya untuk anak-anak Bandung itu sederhana tapi penting. Mereka harus taat beragama, berilmu, mencintai Kota Bandung, mampu bergaul, dan aktif dalam organisasi,” tuturnya.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Dukung Jam Malam untuk Peserta Didik

Pengawasan dan Kolaborasi Kunci Sukses

Terkait pengawasan di lapangan, Pemkot Bandung bersama jajaran Forkopimda terus mengontrol melalui patroli malam.

Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan aktivitas anak-anak di luar rumah pada malam hari.

“Patroli malam masih berjalan dan Alhamdulillah, kita tidak banyak menemukan anak-anak berkeliaran. Artinya, kebijakan ini mulai efektif dan diterima masyarakat,” jelas Erwin.

Ia juga menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif, yaitu bekerja bersama semua unsur masyarakat untuk mencari solusi terbaik demi kebaikan bersama.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi adalah kunci. Kita ingin setiap kebijakan yang dibuat bisa memberikan kemaslahatan bagi warga Bandung,” tandasnya.   Red

Komentar