KABARHARMONI | BANDUNG, – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendukung penguatan literasi hukum dan demokrasi di kalangan mahasiswa sebagai bagian dari pembentukan generasi pemimpin yang kritis, kolaboratif, dan adaptif terhadap tantangan zaman.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mengumumkan hal ini sendiri. Dalam acara Sekolah Advokasi yang KAMMI dan Komunitas Warga Intelektual (KWI) gelar di Bandung, Sabtu 26 Juli 2025.
Pentingnya Literasi Hukum dan Advokasi bagi Mahasiswa
Erwin menilai, kegiatan ini menjadi bagian penting dari penguatan kapasitas pemuda dalam memahami tata kelola pemerintahan dan mekanisme kebijakan publik.
“Kita harus memperkuat literasi hukum, kebijakan publik, dan semangat advokasi. Supaya mahasiswa bisa jadi mitra strategis pembangunan, bukan cuma komentator sosial,” kata Erwin.
Ruang Kolaborasi untuk Pemuda dan Organisasi Mahasiswa
Ia menyatakan, Pemkot Bandung membuka ruang kolaborasi. Seluas-luasnya kepada komunitas pemuda dan organisasi mahasiswa yang ingin berkontribusi secara konkret dalam pembangunan kota.
“Kita tidak bisa membangun Bandung hanya dengan birokrasi, Perlu pemuda dengan lima kesadaran: kesadaran spiritual, intelektual, sosial, budaya, dan lingkungan. Itulah pilar kepemimpinan masa depan,” ujar Erwin.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Bandung, Erwin: Demokrasi Sejati Tidak Cukup Hanya Berlandaskan Prosedur
Tujuan Sekolah Advokasi KAMMI dan KWI
Ketua KAMMI Kota Bandung, Rian Trianoto, mengatakan bahwa KAMMI menggelar Sekolah Advokasi bertema “Implementasi Pendidikan Demokrasi melalui Sekolah Advokasi”. Untuk mendorong mahasiswa supaya tidak apatis terhadap dinamika kebijakan dan pembangunan kota.
“Advokasi bukan hanya milik anak hukum, tapi hak semua warga negara. Mahasiswa harus paham arah kebijakan jangka panjang dan menengah Kota Bandung, termasuk RPJP dan RPJMD,” jelas Rian.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Bandung Ajak Generasi Muda Aktif, Jangan Apatis terhadap Politik
Hasil dan Harapan dari Kegiatan Sekolah Advokasi
Lebih dari 50 peserta dari berbagai kampus dan komunitas di Kota Bandung mengikuti kegiatan ini.
Para peserta menerima materi seputar advokasi, kebijakan publik, etika demokrasi, serta strategi komunikasi sosial. Dengan harapan dapat menjadi agen perubahan yang aktif dan sadar hukum di tengah masyarakat. Red
Komentar