KABARHARMONI | BANDUNG, – Pemerintah Kota Bandung berkomitmen membangun sistem digital yang aman dan andal demi melindungi data pribadi masyarakat.
Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, dalam talkshow bertema “Jaga Data, Jaga Kota! Membangun Bandung yang Aman secara Digital” yang juga menghadirkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana.
Keamanan Data Menjadi Isu Krusial
Erwin mengungkapkan, keamanan data kini menjadi isu krusial seiring semakin meluasnya transformasi digital di berbagai lini pelayanan publik.
“Saat ini hampir semua pelayanan publik di Kota Bandung sudah berbasis digital. Masyarakat mengakses layanan sosial, membayar pajak, hingga mengurus administrasi secara online. Artinya, data pribadi mereka tersimpan secara digital, dan pemerintah punya tanggung jawab besar untuk menjaganya,” ujar Erwin.
Pemkot Bandung Fokus pada Edukasi dan Literasi Digital
Menurutnya, jika terjadi kebocoran data, bukan hanya kerugian individu yang timbul, tetapi juga bisa meruntuhkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Karena itu, Pemkot Bandung menaruh perhatian serius terhadap keamanan sistem digital yang digunakan.
“Kami membangun sistem yang tak hanya efisien, tapi juga aman. Pemerintah harus hadir dan melindungi masyarakat, termasuk di ruang digital,” tambahnya.
Baca Juga: Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Inisiasi Workshop Deep Learning untuk Memperkaya Kompetensi Digital
Pemkot Bandung Berhasil Mengantongi Sertifikasi ISO 27001
Lebih lanjut, Erwin memaparkan, Pemkot Bandung tidak hanya fokus pada infrastruktur teknologi, tetapi juga pada edukasi dan literasi digital untuk membangun budaya sadar keamanan informasi di tengah masyarakat.
“Kami aktif menyelenggarakan seminar, sosialisasi, hingga kampanye di media sosial tentang pentingnya menjaga data pribadi. Di sekolah-sekolah juga kita dorong edukasi tentang penggunaan internet secara sehat dan aman,” jelasnya.
Tantangan dalam Membangun Keamanan Digital
Erwin mengakui, membangun keamanan digital tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tantangan utama datang dari rendahnya kesadaran akan pentingnya keamanan informasi.
“Masih banyak yang menganggap ini hanya urusan tim IT. Padahal, insiden justru sering kali muncul dari kesalahan pengguna biasa, seperti klik tautan mencurigakan atau memakai password lemah,” jelasnya.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Bandung, Erwin Tekankan Pentingnya Pendekatan Sociotechnology
Langkah Strategis Diskominfo
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana memaparkan, pihaknya telah melakukan berbagai langkah strategis untuk menjaga keamanan sistem digital.
Salah satu langkah konkret adalah penerapan Tanda Tangan Elektronik (TTE) untuk dokumen-dokumen penting seperti Kartu Keluarga, akta kelahiran, dan surat perizinan. Dengan TTE, keaslian dokumen dapat terjamin sekaligus mencegah pemalsuan.
Baca Juga: Kota Bandung: Pelopor Smart City di Indonesia yang Mendapat Pengakuan Internasional
BandungKota-CSIRT Siap Menangani Insiden Siber
Sebagai garda terdepan, Kota Bandung juga telah membentuk BandungKota-CSIRT (Computer Security Incident Response Team), sebuah tim tanggap cepat yang siap menangani insiden siber secara terkoordinasi. “CSIRT ini bisa dibilang pasukan khusus untuk ruang digital.
Mereka memantau sistem, menyiapkan langkah mitigasi, dan bekerja sama dengan lembaga nasional jika diperlukan,” jelas Yayan. Red
Komentar